Misi Apollo 11 ke Bulan Ternyata Beresiko Mengakhiri Kehidupan di Bumi

Senin, 01 Maret 2021 - 19:18 WIB
loading...
A A A
Dia menyatakan pada tahun 2016: “Pejabat NASA mulai berpikir ulang tentang ketidaknyamanan yang akan dialami astronot jika mereka terkurung terlalu lama dalam pesawat ruang angkasa panas yang diterpa gelombang laut.

"Diam-diam, NASA mengubah rencana tersebut. Sekitar dua bulan sebelum misi, NASA memutuskan membuka kapsul saat mengapung di laut, membiarkan astronot keluar dan membawanya dengan perahu atau helikopter," kata Wiener seperti dikutip Express.co.uk.

Kemudian para astronot dan kapsul tersebut ditempatkan di dalam fasilitas karantina kapal. Untungnya, misi Apollo 11 tidak membawa kembali kehidupan alien yang mematikan ke Bumi.

Tetapi jika memang demikian, keputusan untuk memprioritaskan kenyamanan jangka pendek para lelaki itu bisa saja melepaskan unsur asing ke laut selama jendela singkat itu dan Wiener yakin itu bisa menjadi bencana besar.

“Sanksi perdata atau pidana mungkin tidak membuat NASA khawatir, karena selain kekebalan hukum, NASA pasti menyimpulkan bahwa sanksi semacam itu akan diperdebatkan jika kehidupan di Bumi berakhir," kata Wiener.

Wiener mengatakan, sikap NASA untuk membuka kapsul di laut, sebelum dimasukkan ke fasilitas karantina, menggambarkan preferensi untuk menyelamatkan individu yang teridentifikasi daripada menghindari risiko bencana besar. (Baca juga: ESA Teken Pembuatan Modul Orion untuk Misi NASA ke Bulan)

Sebelum NASA megirimmanusia ke Bulan, ada kekhawatiran kontaminasi dari kemungkinan kehidupan berbasis Bumi menuju ke Bulan. Tetapi ada kekhawatiran kedua, yang lebih mendesak, yakni 'memboncengnya' kehidupan alien di pesawat antarika yang membawa astronot kembali ke Bumi.

Ini adalah gagasan bahwa astronot, roket, atau pesawat penjelajah yang kembali ke Bumi mungkin menghidupkan kembali kehidupan yang bisa menjadi bencana besar. Pada saat itu, kemungkinannya sangat kecil. Hanya sedikit yang mengira Bulan menyimpan kehidupan alien.
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1588 seconds (0.1#10.140)