Ganja Berbahaya Bagi Orang yang Sering Sakit Kepala

Rabu, 03 Maret 2021 - 06:16 WIB
loading...
Ganja Berbahaya Bagi Orang yang Sering Sakit Kepala
Produk ganja diindikasikan berbahaya bagi mereka yang sering sakit kepala. Temuan awal, ada hubungan antara sakit kepala rebound dengan ganja. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Orang dengan migrain kronis yang menggunakan produk ganja jauh lebih mungkin menderita sakit kepala berulang dibandingkan mereka yang tidak menggunakan obat. Hal ini terungkap dalam sebuah studi pendahuluan.

"Meskipun kaitannya telah ditemukan, masih belum jelas apakah ganja secara langsung memicu sakit kepala rebound," kata penulis studi kepada Live Science.

Studi ini juga tidak menentukan jenis produk ganja apa yang digunakan pasien. Jadi tidak diketahui apakah produk tertentu menunjukkan korelasi yang lebih besar untuk memulihkan sakit kepala daripada yang lain.

Sakit kepala rebound, juga dikenal sebagai sakit kepala akibat penggunaan obat-obatan (MOH), terjadi ketika seseorang yang sudah memiliki gangguan sakit kepala, seperti migrain kronis, mengalami sakit kepala jenis baru atau sakit kepala yang sudah ada secara signifikan memburuk dari waktu ke waktu, karena mereka minum obat sakit kepala terlalu sering, menurut International Classification of Headache Disorders (ICHD 3).

Diagnosis formal sakit kepala rebound berarti bahwa seseorang secara teratur menggunakan satu atau lebih obat secara berlebihan untuk mengobati sakit kepala mereka selama lebih dari tiga bulan. Artinya meminum obat penghilang rasa sakit atau antimigrain lebih dari dua atau tiga hari sepekan, menurut Harvard Health.

Selain itu, orang yang didiagnosis akan mengalami sakit kepala selama 15 hari atau lebih setiap bulan. Sakit kepala rebound biasanya sembuh jika pasien berhenti menggunakan obat secara berlebihan.
Ganja Berbahaya Bagi Orang yang Sering Sakit Kepala

"Sakit kepala ini memengaruhi sekitar 1% hingga 3% orang pada populasi umum dan hampir sepertiga dari pasien yang mencari pengobatan untuk sakit kepala di klinik khusus, seperti Pusat Sakit Kepala Stanford," kata penulis studi Niushen Zhang, asisten profesor klinis dan Direktur Program Beasiswa Sakit Kepala di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford.

Sekarang, dalam studi baru mereka, Zhang dan rekannya menemukan bahwa orang dengan migrain kronis muncul enam kali lebih mungkin untuk mengalami sakit kepala berulang jika mereka menggunakan ganja dibandingkan pasien migrain yang tidak menggunakan obat tersebut. Para ilmuwan akan mempresentasikan penelitian yang tidak dipublikasikan di Pertemuan Tahunan ke-73 American Academy of Neurology, yang akan diadakan secara virtual pada bulan April mendatang.

"Studi ini menunjukkan ada semacam hubungan antara penggunaan ganja dan sakit kepala akibat penggunaan obat yang berlebihan pada orang dengan migrain kronis," kata Zhang.

Zhang menjelaskan, sebagai catatan, penelitian ini masih dalam tahap awal dan tidak jelas saat ini apakah pasien menggunakan ganja untuk mengobati sakit kepala akibat penggunaan obat. Atau jika ganja berkontribusi pada pengembangan sakit kepala akibat penggunaan obat yang berlebihan, atau keduanya.

Penelitian di masa depan akan diperlukan untuk menentukan apakah ganja berkontribusi pada munculnya sakit kepala rebound. "Jika demikian, apa artinya bagi mereka yang menderita migrain kronis," imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1259 seconds (0.1#10.140)