Ada Puncak Hujan Meteor dan Fenomena Lain di Langit Sepekan ke Depan

Senin, 08 Maret 2021 - 20:55 WIB
loading...
Ada Puncak Hujan Meteor dan Fenomena Lain di Langit Sepekan ke Depan
Hujan meteor Gamma Normid adalah hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Norma, di antara konstelasi Scorpius dan Centaurus. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Bulan Maret 2021 sudah memasuki pekan kedua. Seperti biasa, setiap harinya terjadi fenomena astronomi yang berbeda. Termasuk beberapa fenomena yang akan terjadi dalam sepekan ke depan.

Berikut ini fenomena-fenomena astronomi yang terjadi dalam rentang waktu 8-14 Maret 2021, dilansir dari Pusat Sains Antariksa dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dikutip pada Senin (8/3/2021).

Kuartet Konjungsi Bulan Saturnus-Jupiter-Merkurius (10-12 Maret)
Fenomena ini dapat disaksikan ketika fajar bahari (22 menit sebelum terbitnya Matahari) dari arah timur-tenggara. Merkurius memiliki kecerangan +0,02 hinga +0,01. Kemudian Jupiter -1,99 hingga -2,00. Sedangkan Saturnus +0,73 hingga +0,74.

Sementara Bulan sudah memasuki fase sabit akhir dengan iluminasi 12,7% dan kecerlangan -8,76 pada 10 Maret, ilmuninasi 6,7% dan kecerlangan -7,68 pada 11 Maret, dan iluminasi 2,5% dan kecerlangan -6,08 pada 12 Maret.

Konjungsi Solar Neptunus (11 Maret)
Puncak fenomena ini terjadi pada 11 Maret pukul 07.28 WIB atau 08.28 WITA dan 09.28 WIT. Neptunus berjarak 1,64 miliar kilometer dari Matahari dan bermagnitudo +8,0.

Konsekuensi dari fenomena ini adalah Neptunus tidak akam tampak lagi di langit malam, karena sejajar dengan Matahari. Sudut pisah Neptunus-Matahari hanya sebesar 1°04'. Konjungsi Neptunus terjadi setiap tahunnya, lebih tepat setiap 367 hari sekali.

Fase Bulan Baru (13 Maret)
Fenomenq ini terjadi pada pukul 17.21.01 WIB atau 18.21.01 WITA dan 19.21.01 WIT, dengan jarak 396.124 kilometer dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Aquarius.

Saturnus dapat terlihat hingga fajar bahari berakhir. Sedangkan Jupiter dan Merkurius dapat diamati sejak awal fajar astronomis hingga fajar bahari berakhir. Letak Venus yang cukup dekat dengan Matahari membuat Venus sulit diamati, bahkan ketika menjelang Matahari terbit.

Aphelion Merkuris (14 Maret)
Fenomena ini rata-rata terjadi setiap 88 hari sekali atau empat kali dalam setahun. Kali ini terjadi pada pukul 08.45 WIB atau 09.45 WITA dan 10.45 WIT, dengan jarak 69.863.000 kilometer dari Matahari.

Puncak Hujan Meteor Gamma Normid (14-15 Maret)
Hujan meteor Gamma Normid adalah hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Norma, di antara konstelasi Scorpius dan Centaurus.

Hujan meteor ini aktif sejak 25 Februari hingga 28 Maret. Puncaknya pada 14 Maret pukul 23.00 WIB atau 15 Maret pukul 00.00 WITA dan 01.00 WIT.

Hujan meteor Gamma Normid dapat dilihat sejak pukul 21.45 waktu setempat dari arah tenggara, kemudian berkulminasi pada pukul 04.00 keesokan harinya dari arah selatan, dan tidak dapat disaksikan ketika fajar bahari berakhir.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1473 seconds (0.1#10.140)