Akan Kirim 6,7 Juta DNA ke Bulan, Ilmuwan: Butuh 30 Tahun Lagi

Selasa, 16 Maret 2021 - 15:16 WIB
loading...
Akan Kirim 6,7 Juta DNA ke Bulan, Ilmuwan: Butuh 30 Tahun Lagi
Dibutuhkan waktu sekitar 30 tahun untuk mengirim 6,7 juta DNA tersebut ke bulan dengan 250 roket mengingat ada beberapa teknologi yng belum ada saat ini. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Ilmuwan berencana membangun bahtera Bulan untuk menyimpan sperma, telur, dan benih dari jutaan spesies Bumi untuk mengantisipasi kiamat. Namun membutuhkan waktu sekitar 30 tahun untuk mengirim 6,7 juta DNA tersebut ke bulan dengan 250 roket mengingat ada beberapa teknologi yang belum ada saat ini.

Bahtera, atau bank gen, akan disembunyikan dengan aman di terowongan dan gua berlubang yang dibuat secara alami oleh lava lebih dari 3 miliar tahun yang lalu. Nantinya, Bahtera di Bulan akan didukung oleh panel surya untuk menyimpan energinya. (Baca: Lestarikan Manusia, Ilmuwan Ingin Kirim 6,7 Sperma dan Sel Telur ke Bulan)

Bahtera akan menyimpan materi genetik yang diawetkan secara kriogenik dari semua 6,7 juta spesies tumbuhan, hewan dan jamur yang diketahui di Bumi, yang akan membutuhkan setidaknya 250 peluncuran roket untuk diangkut ke bulan.

"Ada keterkaitan yang kuat antara manusia dan alam. Kami memiliki tanggung jawab untuk menjadi penjaga keanekaragaman hayati dan sarana untuk melestarikannya." kata penulis utama Jekan Thanga, kepala Laboratorium Eksplorasi Robot Antariksa dan Terestrial (SpaceTREx) di Universitas Arizona, kepada Live Science.

Thanga mengatakan, belum semua teknologi yang dibutuhkan untuk proyek ambisius ini ada, tetapi para peneliti berpikir bahwa itu dapat dibangun secara realistis dalam 30 tahun ke depan. (Baca juga: Pendaratan Manusia Pertama di Bulan Masih Dianggap Hoax)

Dalam presentasinya, para peneliti mencantumkan hal-hal berikut sebagai potensi ancaman eksistensial terhadap keanekaragaman hayati di Bumi, seperti letusan supervolcanic, perang nuklir global, dampak asteroid, pandemi, percepatan perubahan iklim, badai matahari global, dan kekeringan global.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1418 seconds (0.1#10.140)