Tersisa 800 Ekor, Spesies Orangutan Tapanuli Mendekati Kepunahan

Jum'at, 02 April 2021 - 10:02 WIB
loading...
Tersisa 800 Ekor, Spesies Orangutan Tapanuli Mendekati Kepunahan
Terdesak pembangunan dan perburuan, Orangutan Tapanuli kini terancam punah. Foto/Wikimedia Commons
A A A
JAKARTA - Terdesak pembangunan dan perburuan, Orangutan Tapanuli merupakan spesies kera besar yang keberadaannya sangat terancam di Bumi. Orangutan itu kini hanya menempati 3% habitat mereka di Pegunungan Batang Toru, Sumatera Utara.

The Hill melaporkan, Orangutan Tapanuli bisa dibilang mendekati kepunahan daripada teracam kepunahan. Karena berdasarkan laporan di Jurnal PLOS One yang terbit awal tahun 2021, saat ini Orangutan Tapanuli hanya tersisa 800 ekor di Hutan Batang Toru. Baca Juga: orangutan
Baca Juga


Habitat yang terbatas ini pun bisa segera terancam oleh pembangkit listrik tenaga air baru yang akan berlokasi di Sungai Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Tanaman seluas 122 hektare ini akan menghalangi beberapa subpopulasi orangutan Tapanuli untuk berbaur, yang dapat menyebabkan perkawinan sedarah dan membatasi keanekaragaman genetik spesies tersebut.

Perusahaan PT North Sumatera Hydro Energy (PT NHSE) telah menghentikan sementara pembangunan pabrik karena pandemi COVID-19. Proyek tersebut juga kehilangan dana utama dari Bank of China, sehingga konstruksi mungkin akan tetap ditunda selama beberapa tahun.

Meijaard dan rekan penulisnya ingin agar pengembang, pemerintah, IUCN, dan Program Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP) menggunakan jeda ini untuk meluncurkan penyelidikan independen untuk menilai ancaman terhadap orangutan.

Sebelumnya, PT NHSE mendanai penilaiannya sendiri dan menyimpulkan bahwa tanaman tersebut tidak akan mengancam habitat orangutan. Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) kemudian merilis laporannya sendiri, yang membantah penilaian PT NHSE.

Selain pembangkit listrik, ada faktor lain yang mengancam kelangsungan hidup orangutan Tapanuli. Anda dapat membaca lebih lanjut di The Hill.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2563 seconds (0.1#10.140)