Fenomena Antariksa yang Terjadi di Pertengahan April 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memasuki pertengahan April 2021, ada beberapa fenomena antariksa yang akan terjadi menghiasi luar angkasa. Seperti diketahui, setiap pekannya fenomena antariksa selalu berubah-ubah dan mengulang.
Berikut ini, beberapa fenomena antariksa yang terjadi di pertengahan bulan ini, dilansir dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Minggu (4/4/2021).
Konjungsi tripel Bulan - Jupiter - Saturnus (6-8 April)
Bulan akan mengalami konjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus selama tiga hari berturut-turut sejak 6-8 April 2021. Fenomena ini dapat disaksikan di arah Timur-Tenggara dekat konstelasi Capricornus sejak pukul 03.00 waktu setempat hingga fajar bahari berakhir.
Fase bulan baru dan konjungsi (tripel) Bulan - Venus - Matahari (12 April)
Fase Bulan baru, disebut juga konjungsi solar Bulan, adalah konfigurasi ketika Bulan terletak di antara Matahari dan Bumi. Mengingat orbit Bulan yang membentuk suduy 5,1° terhadap ekliptika, bayangan Bulan tidak selalu jatuh dj permukaan Bumi ketika fase Bulan baru, sehingga setiap fase Bulan baru tidak selalu beriringan dengan gerhana Matahari.
Fenomena ini terjadi pukul 09.30.43 WIB dengan jarak 403.642 km dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Pisces. Bulan tidak hanya membentuk konjungsi dengan Matahari, melainkan juga dengan Venus sehingga disebut juga Konjungsi Tripel Bulan - Venus - Matahari.
Kondisi langit pada 12 Februari dini hari, Saturnus dapat dilihat sejak pukul 01.30 waktu setempat dari arah Timur, kemudian menyusul Jupiter yang baru terbit pada pukul 02.30 waktu setempat.
Sementara itu, ketinggian Bulan di Indonesia ketika terbenam Matahari bervariasi antara 2,6° hingga 3,6°, dengan sudut elongasi terhadap Matahari bervariasi antara 3,8° hingga 4,8°.
Apoge Bulan (15 April)
Apoge Bulan adalah konfigurasi ketika Bulan terletak paling jauh dengan Bumi. Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang terbentuk elips dengan Bumi terletak di salah satu titik fokus orbit tersebut.
Fenomena ini dapat disaksikan ketika terbit sekitar pukul 11.00 waktu setempat dari arah timur-timur laut dan berkulminasi di arah utara sekitar pukul 17.00 waktu setempat, dan kemudian terbenam di arah barat-barat laut sekitar 23.00 waktu setempat.
Okultasi Mars oleh Bulan (17 April)
Ini adalah fenomena astronomis ketika Mars melintas di belakang Bulan, sehingga tampak tertutupi oleh Bulan. Hal ini dapat terjadi karena jarak Mars ke Bumi lebih jauh dibandingkan dengan jarak Bulan ke Bumi. Secara global, femomena ini terjadi pada 17 April pukul 16.25 WIB sampai 21.35 WIB.
Wilayah yang dapat menyaksikan okultasi Mars antara lain India bagian timur, Srilanka, Nepal, Bangladesh, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Indonesia bagian barat.
Di Indonesia, fenomena ini dapat disaksikan di Sumatera, Kalimantan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Berikut ini, beberapa fenomena antariksa yang terjadi di pertengahan bulan ini, dilansir dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Minggu (4/4/2021).
Konjungsi tripel Bulan - Jupiter - Saturnus (6-8 April)
Bulan akan mengalami konjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus selama tiga hari berturut-turut sejak 6-8 April 2021. Fenomena ini dapat disaksikan di arah Timur-Tenggara dekat konstelasi Capricornus sejak pukul 03.00 waktu setempat hingga fajar bahari berakhir.
Fase bulan baru dan konjungsi (tripel) Bulan - Venus - Matahari (12 April)
Fase Bulan baru, disebut juga konjungsi solar Bulan, adalah konfigurasi ketika Bulan terletak di antara Matahari dan Bumi. Mengingat orbit Bulan yang membentuk suduy 5,1° terhadap ekliptika, bayangan Bulan tidak selalu jatuh dj permukaan Bumi ketika fase Bulan baru, sehingga setiap fase Bulan baru tidak selalu beriringan dengan gerhana Matahari.
Fenomena ini terjadi pukul 09.30.43 WIB dengan jarak 403.642 km dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Pisces. Bulan tidak hanya membentuk konjungsi dengan Matahari, melainkan juga dengan Venus sehingga disebut juga Konjungsi Tripel Bulan - Venus - Matahari.
Kondisi langit pada 12 Februari dini hari, Saturnus dapat dilihat sejak pukul 01.30 waktu setempat dari arah Timur, kemudian menyusul Jupiter yang baru terbit pada pukul 02.30 waktu setempat.
Sementara itu, ketinggian Bulan di Indonesia ketika terbenam Matahari bervariasi antara 2,6° hingga 3,6°, dengan sudut elongasi terhadap Matahari bervariasi antara 3,8° hingga 4,8°.
Apoge Bulan (15 April)
Apoge Bulan adalah konfigurasi ketika Bulan terletak paling jauh dengan Bumi. Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang terbentuk elips dengan Bumi terletak di salah satu titik fokus orbit tersebut.
Fenomena ini dapat disaksikan ketika terbit sekitar pukul 11.00 waktu setempat dari arah timur-timur laut dan berkulminasi di arah utara sekitar pukul 17.00 waktu setempat, dan kemudian terbenam di arah barat-barat laut sekitar 23.00 waktu setempat.
Okultasi Mars oleh Bulan (17 April)
Ini adalah fenomena astronomis ketika Mars melintas di belakang Bulan, sehingga tampak tertutupi oleh Bulan. Hal ini dapat terjadi karena jarak Mars ke Bumi lebih jauh dibandingkan dengan jarak Bulan ke Bumi. Secara global, femomena ini terjadi pada 17 April pukul 16.25 WIB sampai 21.35 WIB.
Wilayah yang dapat menyaksikan okultasi Mars antara lain India bagian timur, Srilanka, Nepal, Bangladesh, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Indonesia bagian barat.
Di Indonesia, fenomena ini dapat disaksikan di Sumatera, Kalimantan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
(wsb)