Retakan Bertahap di KRI Nanggala 402 Membuat Sonar Tak Membaca

Minggu, 25 April 2021 - 19:27 WIB
loading...
Retakan Bertahap di KRI Nanggala 402 Membuat Sonar Tak Membaca
Kapal selam buatan Jerman, KRI Nanggala 402 . FOTO/ IST
A A A
BALI - Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak telah ditemukan di perairan Bali. TNI AL menyatakan kapal selam KRI Nanggala 402 telah tenggelam akibat retakan besar setelah sejumlah peralatan dari kapal tersebut ditemukan di permukaan laut.

Seperti dilansir dari Daily Mail, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan temuan oli dan minyak di permukaan laut serta puing-puing di dekat lokasi penyelaman terakhir kapal selam pada Rabu di lepas pantai Pulau Bali adalah bukti nyata KRI Nanggala 402 tenggelam. BACA JUGA - Selain Makhluk seperti Laba-Laba, Mars Diyakini Dihuni Malaikat

Kepala Staf TNI AL [Kasal] Laksamana Yudo Margono mengatakan pada konferensi pers di Bali: “Jika terjadi ledakan, itu akan berkeping-keping. Retakan terjadi secara bertahap di beberapa bagian saat turun dari kedalaman 300 meter menjadi 400 meter ke 500 meter… Jika terjadi ledakan, akan terdengar oleh sonar.”

TNI AL sebelumnya mengatakan yakin kapal selam itu tenggelam hingga kedalaman 600 hingga 700 meter, jauh lebih dalam dari kedalaman saat kolaps pada 200 meter, di mana tekanan air akan lebih besar daripada yang bisa dilakukan lambung kapal untuk bertahan.

TNI AL Laut sebelumnya mengatakan kegagalan listrik bisa membuat kapal selam tidak dapat menjalankan prosedur darurat untuk muncul kembali.

Kasal Yudo Margono mengatakan bahwa dalam dua hari terakhir, pencari menemukan bagian pelurus torpedo, botol minyak yang diyakini digunakan untuk meminyaki periskop, puing-puing dari sajadah dan pecahan pipa pendingin yang dipasang kembali di kapal selam di Korea Selatan pada 2012.

“Dengan bukti otentik yang kami temukan diyakini berasal dari kapal selam, kami sekarang telah beralih dari fase ´sub miss´ ke ´sub sunk,´” katanya pada konferensi pers, di mana barang-barang yang ditemukan dipajang.

KRI Nanggala 402 bertenaga diesel buatan Jerman telah beroperasi di Indonesia sejak 1981 dan membawa 49 awak kapal dan tiga penembak serta komandannya, kata Kementerian Pertahanan RI [Kemenhan].

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, telah menghadapi tantangan yang semakin besar terhadap klaim maritimnya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk banyak insiden yang melibatkan kapal-kapal China di dekat kepulauan Natuna s

Kapal selam Singapura itu, kata dia, menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV) guna menindaklanjuti kontak bawah air laut yang telah diberikan oleh KRI Rigel. Alhasil, pada pukul 09.04 WITA, ROV yang diturunkan Singapur mendapatkan kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik Selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik Timur. "Yaitu, letaknya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di Selatan pada kedalaman 838 meter ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala," katanya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1439 seconds (0.1#10.140)