Kemakan Hoax Kandungan Zat Setan, Warga Bolovia Ogah Divaksin
loading...
A
A
A
LA PAZ - Pemerintah Bolivia tidak hanya menghadapi gelombang baru Covid-19 tetapi juga harus menghadapi penyebaran berita palsu dari kelompok anti-vaksin.
Seperti dilansir dari Reuters, situasi tersebut telah memicu keraguan di antara masyarakat, menyebabkan hampir setengah dari pusat vaksinasi kosong.
Pejabat dan otoritas kesehatan menyatakan keprihatinan tentang kehadiran penurunan jumlah orang di beberapa pusat vaksinasi karena takut menyebabkan pemborosan dosis vaksin.
Wakil Menteri Epidemiologi Maria Rene Castro mengatakan pihaknya menyalahkan kampanye berita palsu yang juga menyebarkan selebaran yang mengklaim vaksin tersebut diduga mengandung zat 'setan'.
“Kami berkesempatan membaca beberapa pamflet yang didistribusikan di El Alto dari kelompok anti vaksin yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 terbuat dari zat-zat setan.
"Informasi global yang tidak benar telah menyebar luas di negara ini dan mempengaruhi individu untuk menghindari suntikan vaksin," katanya.
Bolivia seperti negara Amerika Selatan lainnya sedang berjuang dengan gelombang kematian akibat Covid-19 dengan kasus harian meningkat 98 persen dan tercatat 14.000 kematian.
Seperti dilansir dari Reuters, situasi tersebut telah memicu keraguan di antara masyarakat, menyebabkan hampir setengah dari pusat vaksinasi kosong.
Pejabat dan otoritas kesehatan menyatakan keprihatinan tentang kehadiran penurunan jumlah orang di beberapa pusat vaksinasi karena takut menyebabkan pemborosan dosis vaksin.
Wakil Menteri Epidemiologi Maria Rene Castro mengatakan pihaknya menyalahkan kampanye berita palsu yang juga menyebarkan selebaran yang mengklaim vaksin tersebut diduga mengandung zat 'setan'.
“Kami berkesempatan membaca beberapa pamflet yang didistribusikan di El Alto dari kelompok anti vaksin yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 terbuat dari zat-zat setan.
"Informasi global yang tidak benar telah menyebar luas di negara ini dan mempengaruhi individu untuk menghindari suntikan vaksin," katanya.
Bolivia seperti negara Amerika Selatan lainnya sedang berjuang dengan gelombang kematian akibat Covid-19 dengan kasus harian meningkat 98 persen dan tercatat 14.000 kematian.
(wbs)