Gerhana Bulan Total, Keindahan Ciptaan Tuhan Ini Akan Terlihat di Langit Besok

Selasa, 25 Mei 2021 - 20:44 WIB
loading...
Gerhana Bulan Total,...
ilustrasi fenomena alam gerhana bulan total. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Gerhana Bulan Total merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga cahaya tidak semuanya sampai ke bulan. Peristiwa yang terjadi akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya berlangsung saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Dan gerhana bulan 26 Mei 2021 diprediksi kakan dilalui Dua fenomena alam, gerhana bulan total dan supermoon berpadu jadi satu. Bulan, bumi, dan matahari akan berada pada satu garis akhir pekan ini untuk peristiwa gerhana bulan total tahun ini dan tahun depan. Pada saat yang sama, bulan akan berada pada posisi yang begitu dekat dengan bumi dan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dari biasanya – atau yang dikenal dengan fenomena supermoon.

BACA JUGA - Akui Hapus Semua Postingan Bela Palestina, Akhirnya Facebook Minta Maaf

“Fenomena alam ini khususnya sangat menarik,” ujar astrofisikawan Patrick Hartigan dari Rice University. “Bukan hanya fenomena supermoon dan pada saat yang sama juga gerhana bulan total, namun gerhana bulan total ini juga berlangsung cukup lama. Fenomena ini berlangsung kurang lebih satu jam.”

Gerhana bulan ini akan mulai pada Minggu malam atau dini hari Senin, tergantung pada lokasi, dan akan berlangsung sekitar tiga jam.

Fenomena ini akan mulai dengan gerhana bulan sebagian sekitar jam 10:34 malam EST (kawasan pesisir timur Amerika) hari Minggu. Saat itu bayang-bayang bumi mulai menutupi bulan. Gerhana bulan total – saat bayangan bumi menyelimuti bulan sepenuhnya – akan berlangsung selama 62 menit, mulai jam 11:41 malam EST hari Rabu.

Apabila cuaca cerah, keseluruhan gerhana bulan akan dapat dilihat di Amerika Utara dan Selatan, begitu juga di lokasi-lokasi seperti Greenland, Islandia, Irlandia, Britania Raya, Norwegia, Swedia, Portugal, dan pantai-pantai di Perancis dan Spanyol. Wilayah Eropa lainnya, begitu juga dengan Afrika, akan dapat memandang gerhana sebagian sebelum bulan hilang di balik awan.

Selama gerhana bulan total, bulan akan terlihat kemerahan karena sinar matahari memantul dari atmosfir bumi. Ini mengapa kadang-kadang gerhana bulan kadang-kadang disebut bulan darah. Pada bulan Januari, bulan purnama kadang-kadang juga disebut bulan serigala atau bulan roh besar.

Istilah informalnya, gerhana bulan mendatang akan disebut bulan serigala darah super – atau bulan roh besar.

Di AS, gerhana bulan akan mulai cukup awal pada Minggu malam, sehingga anak-anak bisa menyaksikannya dan memandang fenomena alam ini. Selain itu keesokan harinya adalah hari libur federal, dan sebagian besar sekolah tutup. Namun prakiraan cuaca untuk sebagian besar wilayah AS tidak bagus.

Para orang tua dapat “mengizinkan anaknya untuk tidur sedikit larut,” ujar Hartigan yang akan menyaksikan fenomena bulan istimewa dari Houston. “Sungguh sesuatu yang menakjubkan bagi seluruh keluarga untuk menyaksikan fenomena ini karena kejadian yang bersamaan ini cukup langka.

“Hal yang menyenangkan tentang fenomena ini adalah anda tidak butuh peralatan khusus untuk menyaksikannya,” tambahnya.

Asia, Australia, dan Selandia Baru tidak beruntung kali ini. Namun mereka memiliki kesempatan istimewa tahun lalu, saat terjadi dua gerhana bulan total.

Sedangkan untuk bulan purnama yang masuk kategori supermoon, ini akan menjadi fenomena supermoon pertama dari tiga fenomena serupa yang akan terjadi tahun ini. Fenomena supermoon berikutnya akan terjadi pada jarak 357.300 km. Supermoon yang terjadi pada tanggal 26 Mei akan terlihat sedikit dekat sedangkan yang terjadi pada bulan Maret akan menjadi yang terjauh.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1103 seconds (0.1#10.140)