Rusia Ingin Meninggalkan ISS, Ini yang Dikhawatirkan NASA

Sabtu, 05 Juni 2021 - 18:03 WIB
loading...
Rusia Ingin Meninggalkan ISS, Ini yang Dikhawatirkan NASA
Stasiun luar angkasa internasional. Foto/dok
A A A
WASHINGTON - Ancaman pejabat Rusia untuk menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang telah dioperasikan bersama oleh AS dan Rusia selama dua dekade membuat NASA khawatir. Rusia berdalih meninggalkan ISS karena ingin mendukung operasi stasiun ruag angkasa independen pada tahun 2024.

Bos baru NASA, Bill Nelson mengatakan, AS ingin melanjutkan program ISS bersama Rusia setidaknya hingga 2030. "Jika Rusia menarik diri, itu tidak akan baik," kata Nelson kepada CNN, Sabtu (5/6/2021).



Rencana Rusia ini menambah kompleksitas hubungan AS dengan negeri beruang merah tersebut. Apalagi Rusia dan China sudah membuat MoU untuk membuat pangkalan di Bulan.

Sementara ketegangan geopolitik antara AS dan Rusia dan China berada dalam krisis mendalam atas pelanggaran hak asasi manusia, serangan siber,

"Jika Rusia mulai hanya bergantung pada China, maka, saya berharap kita akan memiliki perlombaan baru ke bulan dengan China dan Rusia melawan AS," kata Nelson kepada Rachel Crane dari CNN Business dalam sebuah wawancara Kamis.

"Selama beberapa dekade, lebih dari 45 tahun [kami telah bekerja sama dengan] Rusia di luar angkasa, dan saya ingin kerja sama itu berlanjut," katanya.



Pada hari Jumat, Nelson mengadakan panggilan telepon pertamanya dengan Dmitry Rogozin, yang telah memimpin Roscosmos sejak 2018.

Ketika dihubungi melalui telepon pada hari Jumat, Sekretaris Pers NASA Jackie McGuinness mengatakan Rogozin dan Nelson membahas masa depan kerja sama negara itu di ruang angkasa.

Sayangnya tidak ada janji tegas yang dibuat di pihak Rogozin mengenai berapa lama lagi mereka berniat untuk tetap menjadi mitra.

Menurut sebuah pernyataan dari Roscosmos, Nelson memang mengemukakan niatnya untuk terus mengoperasikan stasiun luar angkasa hingga tahun 2030. Rogozin sendiri menyatakan dukungan untuk Nelson serta menjawab beberapa pertanyaan yang telah diprakarsai oleh pihak AS sebelumnya dan sekarang secara substansial menghambat kerja sama.



Pernyataan itu mengecam sanksi "yang diperkenalkan oleh pemerintah Amerika terhadap perusahaan-perusahaan industri luar angkasa Rusia."

Amerika berharap mempertahankan hubungan dengan Rusia dalam mengeksplorasi luar angkasa akan menjadi kunci agar luar angkasa tetap menjadi wilayah yang netral.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1450 seconds (0.1#10.140)