Ngeri, Gelombang Panas di Amerika Serikat Lelehkan Kabel dan Aspal

Kamis, 01 Juli 2021 - 23:05 WIB
loading...
Ngeri, Gelombang Panas...
Di Amerika Serikat, panas ekstrem ini tercatat yang tertinggi sejak tahun 1940-an dan membuat kabel serta aspal jalan meleleh. Foto/dok
A A A
WASHINGTON - Gelombang panas yang melanda Kanada dan Amerika Serikat membuat ratusan orang meninggal dunia. Sedangkan di Amerika Serikat, panas ekstrem ini tercatat yang tertinggi sejak tahun 1940-an dan membuat kabel serta aspal jalan meleleh.

Berdasarkan catatan National Weather Service AS, suhu mencapai 46,1 derajat celcius di Portland, Oregon dan 42,2 derajat celcius di Seattle Washington pada Senin 28 Juni 2021 kemarin.



Dikutip dari BBC, Kamis (1/7/2021), setidaknya selusin kematian di Washington dan Oregon diyakini terkait dengan gelombang panas .

Seorang dokter di rumah sakit Seattle mengatakan kepada Seattle Times, jumlah pasien yang masuk dengan serangan panas sebanding dengan awal pandemi Covid-19.

Dr Jeremy Hess mengatakan beberapa pasiennya memiliki masalah ginjal atau jantung. "Satu orang mengalami luka bakar tingkat tiga karena berjalan di aspal," katanya.

Penduduk Seattle, Mark Aldham, memasang sistem pendingin di halaman rumahnya dan menyediakan makanan ringan serta minuman gratis untuk membantu mereka yang membutuhkan.



"Di sini cuaca sangat panas . Jadi saya dan teman membuat beberapa naungan yang kami miliki untuk membantu mendinginkan lingkungan kami dan menjaga semua orang tetap aman," katanya kepada Reuters.

Panasnya cukup kuat untuk melelehkan kabel, mematikan Layanan Streetcar Portland pada hari Minggu 27 Juni 2021. Sebuah utilitas listrik di Spokane, Washington, juga melakukan pemadaman bergilir untuk mengatasi lonjakan pemakaian listrik akibat warga menyalakan AC serentak.

Para pekerja pertanian kini sering diberi pilihan untuk memulai pada waktu subuh dan selesai pada siang hari. Tetapi kontraktor tenaga kerja mengatakan bahwa beberapa tetap bekerja terlepas dari panasnya suhu .

Seorang penduduk Seattle mengatakan kepada AFP bahwa kota itu terasa seperti gurun. "Biasanya suhu sekitar 60-70 derajat Farenheit dan semua orang beraktifitas seperti biasa. Tapi inibenar-benar tidak bisa," katanya.



Amazon mengizinkan masyarakat masuk ke area kantor pusatnya di Seattle untuk sekedar mencari udara dingin. Sementara orang-orang di Portland juga berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan untuk sekedar mendinginkan tubuh.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1860 seconds (0.1#10.140)