Disepelekan, 3 Vaksin Buatan Thailand Justru Mampu Redam Keganasan Delta

Rabu, 21 Juli 2021 - 14:16 WIB
loading...
Disepelekan, 3 Vaksin Buatan Thailand Justru Mampu Redam Keganasan Delta
Ilustrasi Vaksin Virus.Corona. FOTO/ Ist
A A A
BANGKOK - Tiga vaksin Covid -19 yang dikembangkan di Thailand, termasuk satu yang menggunakan messenger RNA (mRNA), diharapkan sudah tersedia pada tahun depan. Pasalnya ketiga vaksin itu berdasarkan riset terbukti dapat meredam kegenasan varian delta

Melalui akun Facebook Khu Fah milik pemerintah Thailand, ketiga kandidat vaksin buatan lokal tersebut menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Vaksin tersebut adalah CU-Cov19 (mRNA), dikembangkan oleh Chulalongkorn University dan University of Pennsylvania, HXP-GPO Vac (tidak aktif) oleh Government Pharmaceutical Organization, Mahidol University dan United States Program for Appropriate Technology in Health (PATH) dan Institut dan vaksin Baiya SARS -CoV-2 VAX1 (vaksin subunit berbasis tanaman) diproduksi oleh Baiya Phytopharm Co., Ltd dan Universitas Chulalongkorn.

Sementara itu, Thailand hari ini menandatangani kontrak untuk pengadaan 20 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech lagi.

Dalam sebuah pernyataan, Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin mRNA diharapkan tiba pada kuartal keempat tahun ini.

“Kami sangat senang telah menandatangani perjanjian penting ini dengan Pemerintah Thailand sebagai bagian dari komitmen bersama untuk terlibat dalam upaya negara untuk mengekang infeksi Covid-19,” kata Manajer Pfizer (Thailand) Ltd. dan Indocina, Deborah Seifert.

Hingga saat ini, Food and Drug Administration (FDA) Thailand telah menyetujui enam vaksin Covid-19 yaitu Sinovac, AstraZeneca, Johnson & Johnson, Moderna, Sinopharm dan Pfizer-BioNTec.

Namun, hanya tiga vaksin yang digunakan di Thailand - Sinovac, Sinopharm (keduanya vaksin virus tidak aktif) dan AstraZeneca (vaksin tipe vektor virus) - belum ada vaksin mRNA yang digunakan.

Selama 24 jam terakhir, Thailand mencatat 11.305 kasus baru Covid-19 dan 80 kematian, sehingga jumlah total infeksi hingga saat ini menjadi 426.475 dan korban menjadi 3.502.

Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA) mengatakan kasus baru yang dilaporkan sebanyak 11.291 melibatkan transmisi lokal yang terdiri dari 2.097 deteksi kasus aktif dan 595 narapidana sementara 14 adalah kasus impor.

Menurut CCSA, kematian terbaru terdiri dari 43 wanita dan 37 pria berusia antara 14 dan 94 tahun, termasuk dua warga negara Myanmar dan masing-masing satu dari Laos dan Prancis.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)