Prasasti Cuneiform Peninggalan Raja Babilonia Ditemukan di Arab Saudi

Jum'at, 23 Juli 2021 - 17:03 WIB
loading...
Prasasti Cuneiform Peninggalan Raja Babilonia Ditemukan di Arab Saudi
Bagian atas prasasti dari Raja Babilonia terakhir menunjukkan ukiran Nabonidus dan empat simbol. Foto/Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi
A A A
RIYADH - Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi mengumumkan temuan prasasti berusia 2.550 tahun, yang ditulis atas nama Raja Nabonidus, raja terakhir kekaisaran Babilonia. Saat ini arkeolog masih meneliti mengapa Raja Babel memilih menghabiskan sisa hidupnya di tempat itu.

Dilansir Live Science, Jumat (23/7/2021), melalui pahatan di bagian atas prasasti menunjukkan Raja Nabonidus memegang tongkat kerajaan di samping empat gambar lain yang mencakup ular, bunga dan penggambaran bulan. Simbol-simbol ini kemungkinan memiliki makna religius.



Di bawah pahatan itu, ada sekitar 26 baris teks Cuneiform yang saat ini sedang diuraikan oleh para ahli. Ini adalah prasasti Cuneiform terpanjang yang pernah ditemukan di Arab Saudi, kata komisi itu dalam pernyataannya.

Prasasti itu ditemukan di Al Hait di wilayah Hail di utara Arab Saudi. Dikenal sebagai Fadak di zaman kuno, Al Hait memiliki banyak situs kuno, termasuk sisa-sisa benteng, seni cadas, dan instalasi air, kata komisi itu. "Ini memiliki makna sejarah yang besar dari sebelum masehi hingga era Islam awal," katanya.

Masih harus dilihat informasi baru apa yang akan diberikan oleh prasasti ini tentang Raja Nabonidus (memerintah 555–539 SM). Kekaisaran Babilonia membentang dari Teluk Persia ke Laut Mediterania.



Pada awal pemerintahan Nabonidus dia menaklukkan bagian dari apa yang sekarang menjadi Arab Saudi dan akhirnya memilih untuk tinggal di Tayma, sebuah kota di tempat yang sekarang menjadi Arab Saudi, sampai sekitar tahun 543 SM.

Mengapa Nabonidus memilih untuk tinggal di tempat yang sekarang menjadi Arab Saudi untuk jangka waktu yang lama adalah bahan perdebatan di antara para sejarawan. Beberapa ahli mengatakan bahwa konflik antara Nabonidus dan para imam dan pejabat Babel adalah kemungkinan alasannya.

Pada akhir pemerintahan Nabonidus, Kekaisaran Babilonia diserang oleh Kekaisaran Persia, yang dipimpin oleh Raja Kores Agung. Babilonia sendiri direbut oleh



Pada tahun 539 SM, kerajaa Persia berhasil merebut Babilonia hingga kekaisaran runtuh. Setelah itu, nasib Raja Nabonidus tidak jelas.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2071 seconds (0.1#10.140)