COVID-19 Balik Lagi ke Wuhan, China Tutup Total Semua Bandara

Rabu, 04 Agustus 2021 - 14:00 WIB
loading...
COVID-19 Balik Lagi...
Bandara Wuhan di China ditutup demi antisipasi varian delta. FOTO/ IST
A A A
BEIJING - Gerak cepat China memberlakukan pembatasan perjalanan besar-besaran, termasuk penutupan sementara bandara dan peringatan perjalanan bagi warga ke tempat lain di seluruh negeri, untuk menahan penyebaran varian Delta.

Seperti dilansir dari Xinhua Rabu (4/8/2021), seluruh 31 wilayah setingkat provinsi di China daratan telah mengimbau warganya untuk tidak pergi ke daerah berisiko sedang dan tinggi untuk COVID-19 atau meninggalkan provinsi tempat tinggalnya kecuali diperlukan.

Dua puluh tiga stasiun kereta api telah menghentikan penjualan tiket untuk penumpang tujuan Beijing yang berangkat dari stasiun ini, kata Cui Wei, seorang pejabat di China Railway Beijing Group Co. Ltd. pada hari Selasa.

Ibu kota China telah menangguhkan 13 pasang kereta api ke Nanjing dan Yangzhou di Provinsi Jiangsu, Zhengzhou di Provinsi Henan dan Zhangjiajie di Provinsi Hunan.

Agen perjalanan online dan offline harus melacak informasi epidemi tujuan dan tidak mengirim grup ke atau menerima grup dari daerah dengan risiko COVID-19 sedang dan tinggi, kata surat edaran yang dikeluarkan Selasa oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Laporan South China Morning Pos, wabah terbaru Covid-19 itu pertama kali terdeteksi di kota Nanjing, provinsi Jiansu.

“Jumlah kasus yang dilaporkan telah meningkat baru-baru ini. Kasus awal ditularkan di antara pembersih kabin pesawat dengan cepat dan menyebar lebih jauh melalui kegiatan sosial dan pencemaran lingkungan kerja,” kata wakil direktur jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nanjing Ding Jie.

Lebih dari satu setengah tahun setelah virus corona pertama kali terdeteksi di China yang disusul oleh gelombang besar pertama Covid-19 di dunia, Negeri Tirai Bambu kembali berjuang untuk membendung penyebaran kasus baru yang dikaitkan dengan varian Delta yang lebih menular.

Dalam sepekan terakhir, virus ini dengan cepat menyebar ke 15 kota di seluruh negeri.

“Kasus pertama terdeteksi pada 20 Juli pada seorang penumpang yang datang dari Rusia di bandara internasional di Nanjing – satu kota berpenduduk lebih dari 9 juta. Sejak itu, setidaknya 184 infeksi baru telah ditemukan,” lapor Reuters.

“Kami melacak sejumlah besar kontak dekat dan telah mengujinya. Kasus baru terus ditemukan,” kata Ding.

Menurut Global Times yang dikendalikan Partai Komunis awal pekan ini, Semua penerbangan dari Nanjing telah dibatalkan hingga 11 Agustusi. Dikatakan, jumlah penerbangan masuk dan keluar kota telah berkurang sejak Senin.

Global Times melaporkan kasus varian delta “mungkin terbukti dalam skala yang lebih besar daripada wabah sebelumnya di Guangzhou, Provinsi Guangdong Tiongkok Selatan” yang pertama kali melanda pada Mei.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)