Terbukti Manjur, Tiga Obat Covid-19 Ini Akan Diuji WHO

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 06:01 WIB
loading...
Terbukti Manjur,  Tiga Obat Covid-19 Ini Akan Diuji WHO
Kantor organisasi kesehatan dunia WHO. FOTO/ IST
A A A
GENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) tiga mengumumkan tiga obat baru sedang diuji dalam fase terbaru uji klinis Solidaritas untuk menemukan pengobatan yang efektif untuk Covid-19,

Seperti dillansir dari Saudi Gazette Ketiga obat tersebut, artesunat, imatinib dan infliximab akan diujicobakan pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di 52 negara yang tergabung dalam program Solidarity PLUS.
Menurut data WHO, hingga kemarin, ada lebih dari 203 juta kasus Covid-19 yang dilaporkan di seluruh dunia.

Angka kasus Covid-19 dunia melampaui 200 juta hanya enam bulan setelah jumlah kasus melampaui angka 100 juta.

Berbicara pada konferensi pers di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan kebutuhan kritis untuk menemukan pengobatan Covid-19 yang lebih efektif dan mudah diakses.

“Kami sudah memiliki banyak alat untuk mencegah, menguji, dan mengobati Covid-19 termasuk oksigen, deksametason, dan IL-6. Namun, kami membutuhkan lebih banyak perawatan untuk pasien di akhir seluruh spektrum klinis dari penyakit ringan hingga berat.

“Kami membutuhkan tenaga kesehatan terlatih untuk menggunakannya di lingkungan yang aman.

“Ketiga obat tersebut dipilih oleh panel independen karena potensinya dalam mengurangi risiko kematian di antara pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Obat ini sudah digunakan untuk mengobati penyakit lain,” ujarnya.

Artesunate adalah obat untuk mengobati malaria berat, imatinib digunakan untuk beberapa jenis kanker termasuk leukemia sedangkan infliximab digunakan untuk mengobati penyakit Crohn, rheumatoid arthritis dan penyakit lain yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

Pabrik manufaktur seperti Ipca dan Johnson & Johnson menyumbangkan obat untuk percobaan.

Solidaritas PLUS adalah kolaborasi global terbesar antara 194 negara anggota WHO d engan ribuan peneliti di lebih dari 600 rumah sakit yang berpartisipasi.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2078 seconds (0.1#10.140)