Jakarta Peringkat ke 46 Kota Paling Aman Versi Safe Cities Index 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jakarta berada di posisi ke 46 daftar kota paling aman versi Safe Cities Index (SCI) 2021 yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU). Peringkat Jakarta masih dibawah kota-kota di negara tetangga seperti Singapura, Hong Kong, Seoul, Kuala Lumpur, Bangkok, hingga Ho Chi Minh.
SCI tahun ini adalah daftar keempat yang dirilis EIO. Ini adalah proyek penelitian yang penelitian yang disponsori oleh NEC Corporation, memeringkat 60 kota di seluruh dunia di lima benua.
Daftar ini mengukur keamanan perkotaan (urban safety) dari beragam indikator. Tepatnya, ada 76 indikator yang disusun dalam lima pilar: personal, kesehatan, infrastruktur, digital, dan yang terbaru adalah keamanan lingkungan.
Dari tiga penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, Tokyo, Singapura, dan Osaka selalu masuk dalam tiga besar kota terbaik di daftar tersebut.
Tapi, tiba-tiba tahun ini kota Kopenhagen menyeruak jadi yang pertama, mengumpulkan 82,4 poin dari 100.
Sementara itu, Toronto mengekor di belakangnya dengan 82,2 poin.
Sebenarnya kota-kota dengan indeks keamanan terbaik itu-itu saja. Tercatat ada 6 kota teratas, yakni Amsterdam, Melbourne, Tokyo, Toronto, Singapura, dan Sydney.
Jumlah poin yang dikumpulkan keenam kota tersebut hampir sama atau terpaut tipis. Jadi, pergeseran juara 1, 2, dan 3 itu hanya selisih beberapa poin saja.
Senior editor EIU dan editor SCI 2021 Naka Kondo mengatakan bahwa para ahli telah menyebut bagaimana Covid-19 telah mengubah konsep keselamatan perkotaan.
Keamanan digital juga sekarang mendapatkan prioritas yang lebih tinggi. Sebab, banyak pekerjaan dan transaksi perdagangan kini berpindah ke online.
”Kota-kota di dunia harus beradaptasi dengan perubahan dramatis dalam hal pola perjalanan warganya, juga bagaimana mengatasi perubahan pola kejahatan digital, serta bagaimana penduduk dan pejabat perkotaan bertanggung jawab terhadap keselamatan lingkungan warganya terkait krisis Covid-19,” ungkapnya.
SCI tahun ini adalah daftar keempat yang dirilis EIO. Ini adalah proyek penelitian yang penelitian yang disponsori oleh NEC Corporation, memeringkat 60 kota di seluruh dunia di lima benua.
Daftar ini mengukur keamanan perkotaan (urban safety) dari beragam indikator. Tepatnya, ada 76 indikator yang disusun dalam lima pilar: personal, kesehatan, infrastruktur, digital, dan yang terbaru adalah keamanan lingkungan.
Dari tiga penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, Tokyo, Singapura, dan Osaka selalu masuk dalam tiga besar kota terbaik di daftar tersebut.
Tapi, tiba-tiba tahun ini kota Kopenhagen menyeruak jadi yang pertama, mengumpulkan 82,4 poin dari 100.
Sementara itu, Toronto mengekor di belakangnya dengan 82,2 poin.
Sebenarnya kota-kota dengan indeks keamanan terbaik itu-itu saja. Tercatat ada 6 kota teratas, yakni Amsterdam, Melbourne, Tokyo, Toronto, Singapura, dan Sydney.
Jumlah poin yang dikumpulkan keenam kota tersebut hampir sama atau terpaut tipis. Jadi, pergeseran juara 1, 2, dan 3 itu hanya selisih beberapa poin saja.
Senior editor EIU dan editor SCI 2021 Naka Kondo mengatakan bahwa para ahli telah menyebut bagaimana Covid-19 telah mengubah konsep keselamatan perkotaan.
Keamanan digital juga sekarang mendapatkan prioritas yang lebih tinggi. Sebab, banyak pekerjaan dan transaksi perdagangan kini berpindah ke online.
”Kota-kota di dunia harus beradaptasi dengan perubahan dramatis dalam hal pola perjalanan warganya, juga bagaimana mengatasi perubahan pola kejahatan digital, serta bagaimana penduduk dan pejabat perkotaan bertanggung jawab terhadap keselamatan lingkungan warganya terkait krisis Covid-19,” ungkapnya.
(dan)