Siklon Tropis Akan Hancurkan Eropa Dalam 5 Dekade Mendatang

Kamis, 23 September 2021 - 14:36 WIB
loading...
Siklon Tropis Akan Hancurkan Eropa Dalam 5 Dekade Mendatang
Seorang ilmuwan iklim memperingatkan bahaya yang menghancurkan di daratan Eropa dalam beberapa dekade mendatang. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Seorang ilmuwan iklim memperingatkan bahaya yang akan menghancurkan di daratan Eropa dalam beberapa dekade mendatang. Diperkirakan, siklon tropis akan menghantam Eropa pada 2050 dampak dari perubahan iklim.

Ahli meteorologi Nadia Bloemendaal, memperingatkan cuaca ekstrem musim panas ini bisa menjadi pertanda untuk peristiwa yang akan datang. Modelnya memperkirakan, cuaca ekstrem baru-baru ini yang dialami di seluruh Eropa, seperti banjir di Jerman musim panas ini, bisa menjadi permanen.



Dikutip dari Express.co.uk, Kamis (23/9/2021), Bloemendaal telah memperingatkan badai ini adalah sinyal jelas bahwa Eropa perlu mulai beradaptasi dengan cuaca ekstrem. Dia mengklaim cuaca ekstrem bisa mulai menjadi norma, karena model cuaca terbaru mengungkapkan tren yang dapat membentuk kehidupan di Eropa selama 50 tahun ke depan.

"Perubahan iklim seperti bahan bakar untuk siklon tropis. Jika kita akan memiliki air yang bersuhu 30 derajat Celcius itu seperti bahan bakar bagi siklon tropis untuk terus berjalan dan terus mengintensifkan," katanya.

Bloemendaal memperingatkan skenario itu diperkirakan akan bertambah buruk ketika suhu meningkat dan memaksa kandungan merkuri di wilayah pesisir utara naik menjadi 27C karena permukaan laut terus naik.



Peringatan keras Bloemendaal digaungkan oleh Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC). Dalam laporan 2021 mereka, IPCC mengatakan tren cuaca yang terlihat di Amerika Utara, Eropa, dan Asia dengan jelas menunjukkan pengaruh manusia yang mendorong cuaca ekstrem.

Bloemendaal menegaskan bahwa menciptakan sistem peringatan dini yang memadai untuk memprediksi cuaca ekstrem akan menjadi kunci di masa depan. "Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang tren cuaca dan saya ingin membuat mekanisme untuk menyelamatkan orang dari cuaca buruk," katanya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1460 seconds (0.1#10.140)