Gawat! Baru Ketahuan Ada Anomali Besar di Atlantik Selatan

Senin, 01 Juni 2020 - 16:57 WIB
loading...
Gawat! Baru Ketahuan Ada Anomali Besar di Atlantik Selatan
Ilustrasi planet Bumi. FOTO/ Ist
A A A
Dengan mengunakan data satelit, para ilmuwan menemukan bahwa “anomali” di Atlantik Selatan mungkin terpecah menjadi dua. Hal itu diketahui karena medan magnet bumi saat ini terus melemah dan jika terus melemah benda-benda yang berada di Langit bisa berjatuhan.

Medan magnet terus bergerak. Sebagai bagian dari fluktuasi normal, ia akan menjadi kuat dan melemah. Menurut penelitian terbaru dari data Badan Antariksa Eropa (ESA), selama dua abad terakhir, kekuatan medan magnet telah kehilangan sekitar 9% kekuatannya. BACA JUGA - Spesifikasi R80, Pesawat yang Diwariskan B.J Habibie dan Dibatalkan oleh Jokowi


Area besar dengan kekuatan medan magnet yang berkurang terbentuk antara Afrika dan Amerika Selatan, yang dikenal sebagai anomali Atlantik Selatan. Selama 50 tahun terakhir, medan magnet berkembang dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per tahun dan bergerak ke barat. Namun, dalam lima tahun terakhir, pusat intensitas minimum kedua juga telah muncul di barat daya Afrika, menunjukkan bahwa Anomali Atlantik Selatan dapat terpecah menjadi dua sel terpisah. BACA JUGA - Tutup Pabrik di Indonesia, Nissan Rencanakan Jauh Sebelum Pandemi COVID-19

Jürgen Matzka, dari German Research Centre for Geoscience, mengatakan: “Anomali telah muncul sejak dekade lalu dan dalam beberapa tahun terakhir berkembang dengan pesat. Kami sangat beruntung memiliki satelit Swarm di orbit untuk menyelidiki perkembangan Anomali Atlantik Selatan.”

Para peneliti berspekulasi bahwa pelemahan tersebut adalah tanda bahwa Bumi sedang menuju pembalikan kutub, yaitu ketika kutub utara dan selatan berpindah tempat dan terakhir kali ini terjadi 780.000 tahun yang lalu, sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

Setelah menganalisis data yang dikumpulkan oleh satelit Swarm, tim menemukan bahwa antara tahun 1970 hingga 2020, kekuatan di wilayah ini telah berkurang dari sekitar 24.000 nanoteslas menjadi 22.000.

Bagi orang-orang yang berada di permukaan Bumi, anomali tidak menyebabkan bahaya, tetapi hanya berpengaruh pada pesawat ruang angkasa dan satelit.

"Misteri tentang asal-usul Anomali Atlantik Selatan belum terpecahkan," kata ESA.

"Namun, satu hal yang pasti pengamatan medan magnet dari (satelit) Swarm memberikan wawasan baru yang menarik tentang proses interior Bumi yang sulit dipahami," tambahnya
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1368 seconds (0.1#10.140)