Inilah Lima Teori Terbentuknya Alam Semesta

Minggu, 17 Oktober 2021 - 13:14 WIB
loading...
Inilah Lima Teori Terbentuknya Alam Semesta
Pesawat ruang angkasa, yang diidentifikasi sebagai Lucy, dimuat ke dalam kapsul kargo khusus yang lepas landas dari stasiun angkatan udara Cape Canaveral di Florida pada pukul 17.34. untuk menyelidiki terciptanya alam semestaFOTO/ IST
A A A
NEW YORK - Jika umat Islam wajib mempercayai bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah SWT, namun bagi para astronom hal itu dibantah dan harus dibuktikan secara teoritis. Ilmuwan beranggapan hadirnya alam semesta siklus ribuan tahun dan mengahasilkan 5 teori.

Seperti dilansir dari berbagai sumber, (16/10/2021), berdasarkan pada gagasan yang menyatakan bahwa alam semesta mempunyai suatu awal atau bukan dari sesuatu yang tidak ada. Dengan kata lain, yakin bahwa alam semesta itu ada karena diciptakan dan melalui proses penciptaan.

Setelah berbagai penelitian telah dilakukan oleh para ahli yang bertujuan untuk mengetahui pembentukan alam semesta maka penelitian itu menghasilkan sebuah teori.

Para ahli ini juga sudah menyampaikan pendapatnya dengan teori-teori pembentukan alam semesta.

Ada berbagai macam teori pembentukan alam semesta. Berikut beberapa teori pembentukan alam semesta.

1. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)

Ahli yang pertama kali mencetuskan atau menemukan teori ini adalah Alexandra Friedman pada tahun 1922. Ia merupakan ahli fisika yang berasal dari Rusia. Isi dari teori yang diungkapkan adalah struktur alam semesta selalu berubah (dinamis).

Berdasarkan teori dentuman besar (Teori Big Bang), alam semesta terdiri dari massa yang sangat besar dan massa jenis yang sangat besar juga. Kemudian, adanya reaksi inti mengakibatkan massa tersebut meledak dan mengembang sangat cepat hingga menjauhi pusat ledakan. Ledakan dahsyat itu terjadi sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu.

Dalam perkembangannya, teori ini dikembangkan oleh astronom dari Amerika Serikat yaitu Edwin Hubble. Menurut Hubble, pada awalnya bintang-bintang itu berkumpul di satu titik massa yang dikenal dengan volume nol. Namun, pada suatu waktu volume nol itu meledak dan mengembang.

Setelah terjadi ledakan dahsyat di volume nol maka semua galaksi dan bintang-bintang mengalami pergeseran cahaya bintang-bintang yang mendekati spektrum merah. Dengan kata lain, pergeseran yang terjadi akibat ledakan dahsyat mengakibatkan bintang-bintang menjauhi bumi dan perlahan-lahan saling menjauh satu sama lain.

Namun, teori mendapatkan menerima penolakan dari salah satu ahli yaitu Sir Fred Hoyle. Penolakan terhadap teori ini terjadi pada pertengahan abad ke-20 saat Hoyle mencetuskan teori keadaan tetap. Hoyle melalui teori keadaan tetap menyatakan bahwa ukuran alam semesta tidak terbatas dan alam semesta tidak memiliki batas waktu atau akan ada sepanjang masa. Karena perbedaan gagasan inilah yang menyebabkan teori ledakan atau dentuman dahsyat mendapatkan penolakan dari Sir Fred Hoyle.

2. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)

Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Hermann Bondi adalah tiga orang ahli autofisika yang menemukan teori keadaan tetap.

Ketiga orang itu berasal dari Inggris dan ditemukan pada tahun 1948. Berdasarkan teori keadaan tetap, alam semesta tidak mempunyai awal dan alam semesta tidak akan berakhir atau akan ada sepanjang masa.

3. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)

Teori mengembang dan mengambang dirancang oleh Fred Hoyle. Ia berasal dari Inggris dan merupakan orang yang ahli dalam bidang astrofisika. Dalam teori ini, kita harus memahami bahwa galaksi-galaksi baru akan selalu muncul dan terbentuk untuk menggantikan galaksi-galaksi yang sudah tidak ada.

Isi dari teori mengembang dan memampat adalah dada suatu siklus yang terjadi di alam semesta. Setiap satu siklus akan mengalami massa ekspansi (mengembang) dan satu massa kontraksi (memampat).

4. Teori Alam Semesta Kuantum

Pada tahun 1966 teori alam semesta kuantum diciptakan oleh William Lane Craig. Dalam teori ini, alam semesta dinyatakan sudah ada dari awal dan akan terus ada sepanjang masa.

Teori ini juga menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki ruang hampa. Dengan kata lain, di dalam alam semesta hanya ada partikel-partikel subatomik.

5. Teori Berayun

Kelanjutan dari teori dentuman atau ledakan besar adalah teori berayun. Para ahli mengemukakan bahwa gerak galaksi dan bintang yang saling menjauh. Setelah menjauh, galaksi dan bintang itu akan menunjukkan gerakan yang semakin melambat dan berhenti hingga mengkerut akibat gaya gravitasi.

Setelah melambat hingga mengkerut yang akan terjadi selanjutnya adalah materi-materi itu akan memadat dan meledak. Semua proses yang terjadi tidak menyebabkan materi-materi rusak atau tercipta, tetapi materi-materi itu hanya berubah tatanan.

Menurut teori ini, proses perlambatan yang terjadi memunculkan sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa alam semesta ini tidak bertepi dan tidak ada batasannya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1754 seconds (0.1#10.140)