Penyakit Baru Ditemukan Usai Legenda Star Trek Kembali dari Luar Angkasa

JAKARTA - Para ahli dari Universitas Johns Hopkins menemukan penyakit baru yang bisa diderita astronot atau mereka yang pernah pergi ke luar angkasa . Masalah kesehatan ini disebabkan dari ketiadaan gravitasi yang membuat tulang punggung mereka bertambah 3 inci.

Dikutip dari Daily Star, Senin (25/10/2021), bertambahnya tinggi astronot kemungkinan karena tulang belakang mereka lurus akibat ketiadaan gravitasi. Namun ketika kembali ke bumi, gaya gravitasi ini menariknya kembali posisi tulang punggung astronot yang dapat membuat mereka kesakitan.

Kelengkungan tulang belakang yang normal itu berbentuk seperti huruf S. Ini berguna untuk membantu tulang belakang menahan gravitasi, tetap fleksibel, dan menyerap berat dan benturan.



Masalah kesehatan ini baru diketahui ketika tim dokter melakukan pemindaian MRI terhadap William Shatner usai penerbangannya dengan Blue Origin milik Jeff Bezos. Dokter melihat kurva yang lebih kecil di tulang belakang legenda film Star Trek itu usai mereka kembali.

Dokter residen Dr Radostin Penchev di Rumah Sakit Johns Hopkins, mengatakan, tulang belakang manusia dapat 'tumbuh' hingga tiga inci di luar angkasa ketika beradaptasi dengan gaya berat mikro.

“Tidak hanya bisa menjadi penyebab rasa sakit akut pada astronot, kondisi ini juga dapat mempengaruhi stabilitas tulang belakang mereka ketika mereka kembali ke Bumi,” katanya.

Para peneliti mengatakan 80% orang yang pernah ke luar angkasa akan mengalami sakit punggung di beberapa titik setelah mendarat di Bumi.



Tim peneliti, yang analisisnya diterbitkan dalam jurnal Anaesthesiology, mengatakan stres dan trauma getaran saat mengendarai roket dan perubahan pola makan astronot saat berada di luar angkasa juga dapat menyebabkan rasa sakit.

Pakaian resistensi dapat meringankan sakit punggung pada 85% penderita bila dikombinasikan dengan olahraga teratur.