Pakai Satelit Lidar, Arkeolog Temukan Situs Olmec dan Maya Kuno di Meksiko

Selasa, 26 Oktober 2021 - 11:01 WIB
loading...
Pakai Satelit Lidar, Arkeolog Temukan Situs Olmec dan Maya Kuno di Meksiko
Menggunakan satelit Lidar, arkeolog menemukan ratusan situs upacara suku Olmec dan Maya kuno yang berasal dari sekitar 1100-400 SM di Mexico. Foto/dok
A A A
SAN LORENZO - Menggunakan satelit Lidar, arkeolog menemukan 478 situs upacara di daerah yang merupakan rumah bagi suku Olmec dan Maya kuno yang berasal dari sekitar 1100-400 SM.

Dikutip dari Reuters, Selasa (26/10/2021), studi ini merupakan survei terbesar yang melibatkan Mesoamerika kuno, yang mencakup semua negara bagian Tabasco, Veracruz selatan, dan bagian-bagian Chiapas, Campeche dan Oaxaca.

Arkeolog Universitas Arizona Takeshi Inomata, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan Lidar melihat situs upacara tanah persegi panjang yang besar dan sebelumnya tidak diketahui di San Lorenzo.



Ukurannya sekitar 1.000 meter kali 275 meter, dengan 20 platform di sekitar tepinya sedikit lebih tinggi di atasnya. Tujuannya masih belum jelas tetapi mungkin itu adalah alun-alun tempat suku kuno berkumpul untuk beberapa jenis upacara.

Menariknya, patung kepala Olmec dibuat dari satu batu basal yang merupakan salah satu karya seni paling menarik dari Mesoamerika kuno. Fitur wajah naturalistik diukir sedemikian rupa sehingga para ahli menduga itu adalah representasi dari penguasa Olmec kuno saat itu.

Sepuluh kepala telah ditemukan di San Lorenzo. Inomata mengatakan mungkin ada lebih banyak dari mereka yang belum ditemukan di situs terkait.



Banyak dari ratusan kompleks upacara yang diidentifikasi dalam studi tersebut memiliki tata lokasi yang sama seperti yang ada di San Lorenzo. Situs dibangun selaras dengan arah matahari terbit pada tanggal-tanggal upacara penting tertentu.

Sebuah pusat upacara yang lebih besar, dijelaskan oleh Inomata ditemukan di sebuah situs wilayah Maya yang disebut Aguada Fenix, dekat perbatasan Guatemala.

Saat ini peneliti mulai menggunakan teknologi Lidar untuk menghasilkan informasi tiga dimensi tentang bentuk karakteristik benda atau bangunan di bawah permukaan tanah.

Tak hanya di bawa tanah, Lidar juga memungkinkan peneliti melihat lanskap dan infrastruktur kuno yang tersembunyi di dalam lebatnya hutan perawan.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1872 seconds (0.1#10.140)