Setelah 25 Tahun, Bunga Bangkai Asal Indonesia Mekar di Kebun Raya Leiden

Selasa, 02 November 2021 - 07:02 WIB
loading...
A A A
Ini adalah fase betina pertama dari proses pembungaan yang disebut pemanasan Spadix. Pemanasan itu memicu bau yang tidak sedap.

Ketika lalat dan serangga lain datang untuk penyerbukan, bunga bangkai ini bergeser ke fase jantan dan menghasilkan serbuk sari dan menempel pada serangga tersebut.

Lalat yang tertutup serbuk sari kemudian pergi mencari tanaman berbunga lain untuk diserbuki. Sayangnya, Leiden Hortus hanya memiliki satu tanaman langka ini sehingga lalat tersebut tidak bisa membantu penyerbukan.



Staf kebun Leiden akhirnya mengumpulkan serbuk sari dari bunga tersebut untuk disimpan atau dibagikan dengan institusi lain.

Tanaman Amorphophallus muncul dari umbi, struktur bulat tersembunyi di bawah tanah yang terdiri dari pangkal batang ditutupi dengan kelopak daun.

Menurut Direktur Kebun Raya AS di Washington DC Susan Pell, bunga bangkai akan menghabiskan energi cukup lama yang tersimpan di umbi ketika bunga mekar.

"Jadi untuk mekar lagi, umbi itu harus menghasilkan serangkaian daun selama beberapa tahun, mungkin sekitar 10 atau 12 tahun, untuk mendapatkan cukup energi yang dibangun kembali di dalam umbi," katanya.

Genus Amorphophallus diketahui mencakup sekitar 200 tanaman tropis asli Asia, Afrika, Australia dan pulau-pulau Pasifik. Amorphophallus decus-silvae adalah satu kerabat dengan genus Amorphophallus titanum yang memiliki bunga lebih besar dari genus ini.

Leiden Hortus juga merupakan rumah bagi Amorphophallus titanum, yang dapat memakan waktu hingga tujuh tahun untuk melalui siklus berbunga.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2188 seconds (0.1#10.140)