Lebah Madu Bunyikan Alarm Khusus Ketika Diserang Lebah Raksasa

Rabu, 10 November 2021 - 11:29 WIB
loading...
Lebah Madu Bunyikan Alarm Khusus Ketika Diserang Lebah Raksasa
Lebah raksasa menyerang sarang lebah madu di Vietnam. Foto/Wellesley College/Heather Mattila
A A A
HANOI - Lebah madu (Apis cerana) ternyata memiliki mekanisme pertahanan yang unik ketika sarangnya diserang sejenis lebah raksasa (Vespa soror). Untuk melindungi koloni dan sarang yang berisi madu dari serangan lebah raksasa, maka lebah madu membunyikan alarm khusus.

Para ilmuwan yang melakukan penelitian mendeskripsikan alarm tersebut seperti suara jeritan yang mengganggu ketika sarangnya diserang lebah raksasa. Sinyal alarm hiruk pikuk yang dihasilkan lebah madu disebut sebagai peringatan antipredator. (Baca juga; Surat An-Nahl Ayat 68-69: Wahyu untuk Lebah dan Keistimewaan Madu )

Fenomena alarm pertahanan yang dikeluarkan lebah madu ini pertama kali ditemukan para peneliti dari Wellesley College di Massachusetts. Secara keseluruhan, para peneliti menangkap hampir 30.000 sinyal lebah dalam durasi perekaman lebih dari 1.300 menit, di tiga tempat peternakan lebah di Hanoi, Vietnam.

Heather Mattila dan rekan-rekan peneliti dari Wellesley College di Massachusetts merekam suara di dalam sarang yang berisi lebah madu saat diserang sejenis lebah raksasa (Vespa soror), baik lebah "pembunuh" yang terkenal (Vespa mandarinia) maupun spesies lebah yang lebih kecil (Vespa velutina). Sebagai pembanding, tim peneliti juga merekam suara dari sarang ketika tidak ada ancaman dari lebah predator.

Dengan menganalisis gambar pola suara, tim menemukan bahwa lebah menghasilkan serangkaian suara keras dan tidak beraturan yang tidak terdeskripsikan. Frekuensi suara itu dapat berubah dengan cepat ketika diserang lebah raksasa. Namun, suara seperti itu tidak terdeteksi ketika tidak ada ancaman. (Baca juga; Segerombolan Lebah Bunuh 60 Penguin Afrika Langka )

Mattila mengatakan, sifat akustik suara yang dihasilkan sangat mirip dengan jeritan alarm dan jeritan ketakutan yang dibuat oleh hewan lain seperti primata dan burung. “Saya merasa itu sangat mengganggu. Saat Anda menganalisis rekaman, sebagian dari Anda akan merasa takut dan sebagian tertarik karena suara-suara ini terdengar tidak biasa,” katanya dikutip newscientist.com.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2229 seconds (0.1#10.140)