Situs Al Jouf di Arab Saudi Diperkirakan Menyimpan Ratusan Ribu Harta Karun Arkeologi

Rabu, 10 November 2021 - 13:56 WIB
loading...
Situs Al Jouf di Arab Saudi Diperkirakan Menyimpan Ratusan Ribu Harta Karun Arkeologi
Tim arkeologi menggali gerabah yang diketahui berasal dari peradaban Dadan dan Lihyan di AlUla, Arab Saudi, pada 30 Oktober 2021. Foto/ thenationalgulfnews
A A A
RIYADH - Para ahli memperkirakan banyak harta karun arkeologi yang belum digali dari ratusan ribu situs bersejarah di Arab Saudi . Nilai harta karun benda-benda arkeologi diperkirakan mencapai USD23 miliar dan dapat menciptakan lebih dari 100.000 pekerjaan.

Guillaume Charloux dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS) mengatakan, penilaian itu berdasarkan penemuan ukiran unta yang diperkirakan berusia 2.000 tahun hingga sekitar 6.000 SM. Ukiran kuno itu ditemukan di situs Al Jouf sekitar delapan kilometer sebelah utara Kota Sakaka, Provinsi Al Jouf, barat laut Arab Saudi.

“Kami tidak menyangka akan menemukan harta karun seperti itu,” katanya dikutip thenationalgulfnews, Rabu (10/11/2021). “Sungguh mengejutkan ketika saya menemukan situs tersebut pada tahun 2016 dengan bantuan Husain Al Khalifa, mantan Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi (SCTH),” lanjutnya.

Dia mengatakan ukiran unta di atas batu itu sangat monumental dan benar-benar unik yang tidak tertandingi. “Kami belum memahami semua aspek situs unta, baik dari segi nilai simbolis, bakat seni dan tingkat teknis, juga seniman dan motivasi pembuatannya,” tuturnya.

Charloux mengatakan, banyak ukiran unta besar telah ditemukan di utara Arab Saudi baru-baru ini. Dia menambahkan, tradisi seni di atas batu cadas ini memerlukan studi lebih lanjut dalam waktu cukup panjang. (Baca juga; Daftar Misteri Harta Karun di Indonesia, Nomor 3 Nilainya Fantastis )

“Fenomena unik yang terkait dengan mamalia yang begitu mengesankan ini. Kita harus menghubungkan semua (situs) unta ini, dari yang paling awal situs unta di Al Jouf dan yang terbaru adalah patung unta Nabataean di Siq di Petra,” ujarnya. (Baca juga; Arkeolog Temukan Goa Berisi 400 Makam dan Harta Karun Peninggalan Romawi )

Sedangkan Prof Michael Petraglia dari Institut Max Planck menambahkan, Arab Saudi memiliki catatan arkeologi yang luar biasa dan kaya. Dengan analisis ilmiah yang tepat dari situs-situs tidak berdokumen, diperkirakan membutuhkan penelitian selama beberapa dekade. Dia memperkirakan ada ratusan ribu situs arkeologi yang belum ditemukan dan tidak terdokumentasi di Arab Saudi

Pada bulan Mei tahun 2021, lebih dari 1.000 mustatil – struktur batu prasejarah – ditemukan sebagai bagian dari proyek arkeologi besar. Mustatil merupakan monumen batu buatan manusia paling awal di dunia dan diperkirakan berusia lebih dari 7.000 tahun atau dari periode pra-Islam sebelumnya.

“Mengingat ada ribuan mustatil, perlu waktu bertahun-tahun untuk memahami fungsi dan peran yang sebenarnya dalam masyarakat Arab. Hipotesis tim kami, mustatil adalah bagian dari lanskap monumental, dibangun sebagai produk dari ritual berulang oleh masyarakat pastoral yang berada di lingkungan yang menantang,” kata Prof Petraglia.

Sebuah tim Arab Saudi-Austria, baru-baru ini mengungkapkan temuan baru di sebuah situs di Qurayyah, barat laut Arab Saudi. Dari aktivitas arkeologi yang dimulai pada tahun 2014, tim menemukan pemukiman berusia lebih dari 1.000 tahun lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya dari Zaman Perunggu awal.

Mereka menemukan dua ruang pemakaman dan prasasti seni cadas yang menampilkan enam jenis aksara atau bahasa kuno – Arab Kuno, Arab Selatan Kuno, Aram, Dadanitik, Thamudik, dan Nabataean. Pada Heritage Commission di Virtual Forum on Archaeological Discoveries di Arab Saudi, pada 2 dan 3 November 2021, 24 peneliti dari Saudi dan universitas internasional mempresentasikan temuan tentang barang antik yang ditemukan di Arab Saudi dari periode prasejarah hingga akhir abad ke-14.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)