Benarkah Misi DART Menabrak Asteroid Dimorphos untuk Menyelamatkan Bumi?

Kamis, 25 November 2021 - 19:25 WIB
loading...
Benarkah Misi DART Menabrak Asteroid Dimorphos untuk Menyelamatkan Bumi?
Misi DART meluncur ke sistem asteroid Didymos yang berjarak sekitar 7 juta mil dari orbit Bumi dan ditempuh dalam waktu sekitar 11 bulan. Foto/Ist/theweathernetwork
A A A
MISI pesawat tanpa awak Double Asteroid Redirection Test atau disingkat DART sukses diluncurkan ke luar angkasa menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Pangkalan Stasiun Ruang Angkasa Vandenberg di California, Rabu 24 November 2021. Dalam 30 hari ke depan, Misi DART masih dalam tahap periode commissioning atau uji coba fungsi berbagai peralatan yang dibawa.

Tahap selanjutnya, setelah periode commissioning, misi DART meluncur ke sistem asteroid Didymos yang berjarak sekitar 7 juta mil dari orbit Bumi dan ditempuh dalam waktu sekitar 11 bulan. Diperkirakan misi DART tiba di orbit asteroid Didymos paling cepat sekitar akhir September 2022 dan paling lambat awal Oktober 2022.

Target misi DART adalah menabrak asteroid Dimorphos yang menjadi kembaran asteroid Didymos. Kedua asteroid kembar ini bergerak pada orbitnya masing-masing, namun asteroid Dimorphos yang lebih kecil mengelilingi asteroid Didymos yang lebih besar ukurannya.

Asteroid Dimorphos berdiameter sekitar 170 meter, kira-kira seluas stadion sepak bola. Sedangkan Asteroid Didymos punya diameter sekitar 780 meter. Kedua asteroid itu jelas lebih besar dibandingkan ukuran misi pesawat DART yang seukuran vanding machine (di luar bentangan panel surya). Bobot misi DART sekitar 550 kilogram (1.210 pon).
Benarkah Misi DART Menabrak Asteroid Dimorphos untuk Menyelamatkan Bumi?

Benarkah asteroid Dimorphos ini mengancam keselamatan planet Bumi sehingga harus ditabrak misi DART? Ini yang perlu dicatat dan dipahami, ternyata asteroid Dimorphos maupun asteroid Didymos bukan ancaman bagi planet Bumi, baik di masa sekarang maupun di masa depan. (Baca juga; NASA Siapkan Peluncuran DART, Pesawat Ruang Angkasa Pemukul Asteroid yang Mengancam Bumi )

Bahkan asteroid kembar ini sudah sangat dikenal dan tidak masuk dalam Sentry Table of Impact Risk NASA. Orbit pasangan asteroid ini paling dekat dengan Bumi terjadi nanti pada 4 November 2132, sekitar 5,8 juta kilometer. Jarak itu masih cukup jauh, sekitar 15 kali jarak Bulan ke Bumi.

Jadi NASA memilih asteroid Dimorphos sebagai target tumbukan misi DART hanya sebagai eksperimen atau uji coba untuk mengetahui dampak kinetis defleksi dari proses penabrakan ini. Asteroid Dimorphos dipilih jadi target uji coba karena tidak terlalu cepat bergerak di orbit sehingga mudah membuat kalkulasi tumbukan yang tepat

Misi DART disiapkan menabrak asteroid Dimorphos dengan kecepatan 15.000 mil per jam (24.000 kilometer per jam). Sebagai perkiraan awal, menurut NASA efek tumbukan ini hanya akan memperpendek orbit asteroid Dimorphos tidak sampai satu menit.

Saat ini asteroid Dimorphos membutuhkan waktu sekitar 11 jam dan 55 menit untuk mengelilingi orbit lengkap Didymos. Tabrakan DART ke Dimorphos diperkirakan akan mengubah waktu orbitnya menjadi 11 jam 45 menit. (Baca juga; NASA Sukses Luncurkan DART, Jarak Tempuh 7 Juta Mil Misi Menabrak Asteroid Dimorphos )

Setelah uji coba ini penabrakan misi DART berhasil, eksperimen dilanjutkan misi HERA dari Badan Antariksa Eropa pada tahun 2027. Misi HERA yang akan mempelajari perubahan pada sistem Didymos dan moonlet Dimorphos setelah ditabrak wahana DART. (Baca juga; 13 Urutan Proses Peluncuran DART dengan Roket SpaceX Falcon 9 )

Data yang diperoleh dari misi ini akan memberikan informasi penting di masa depan sebagai metode mengalihkan asteroid dengan menggunakan dampak kinetik. Ini merupakan salah satu dari beberapa metode yang diusulkan untuk mencegah jika terjadi dampak bencana asteroid seperti yang membunuh dinosaurus 65 juta tahun yang lalu.

"Misi DART mengubah fiksi ilmiah menjadi fakta ilmiah dan merupakan bukti proaktif inovasi NASA untuk kepentingan semua. Tes ini akan membantu membuktikan satu cara yang layak untuk melindungi planet kita dari asteroid berbahaya seandainya ditemukan bahwa sedang menuju ke Bumi," kata Administrator NASA Bill Nelson dalam siaran pers dikutip SINDOnews dari laman theweathernetwork, Kamis (25/11/2021).
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2210 seconds (0.1#10.140)