5 Pesawat Ruang Angkasa dengan Misi Menabrak Objek di Antariksa untuk Sains

Kamis, 25 November 2021 - 20:51 WIB
loading...
A A A
LCROSS adalah kendaraan track cepat berbiaya rendah yang menemani misi LRO. LCORSS diluncurkan dengan LRO di atas roket Atlas V dari Cape Canaveral, Florida. Pada 23 Juni, LCROSS dan roket pendorong Centaur secara sukses melakukan penerbangan melingkar menuju bulan. Kemudian memasuki orbit kutub bulani dengan periode 37 hari, memosisikan LCROSS untuk pendaratan keras di kutub bulan.

Tim memutuskan melakukan pendaratan keras di kawah utama Cabeus. Roket Centaur berfungsi sebagai roket penabrak bulan untuk menciptakan debu material yang beterbangan. Sekitar 4 menit sebelum pendaratan keras, LCROSS terbang melalui debu tersebut, mengumpulkan data dan mengirimkan ke bumi. (Baca juga; NASA Siapkan Peluncuran DART, Pesawat Ruang Angkasa Pemukul Asteroid yang Mengancam Bumi )

Kecepatan penabrakan direncanakan 9.000 km per jam, tetapi kenyataannya, kecepatan di atas 10.000 km per jam. Tabrakan Centaur mengangkat material bulan sebesar 350 ton dan menciptakan kawah berdiameter 20 meter dan kedalaman 4 meter. Kebanyakan material bulan yang beterbangan masih tersisa pada ketinggian di bawah 10 km.

4. Cassini Menabrak Saturnus Tahun 2017
5 Pesawat Ruang Angkasa dengan Misi Menabrak Objek di Antariksa untuk Sains

Nama lengkapnya, Cassini–Huygens, wahana antariksa yang dibuat bersama oleh NASA, Badan Antariksa Eropa (ESA), dan Badan antariksa Italia (ASI), untuk mempelajari Saturnus dan satelitnya. Cassini diluncurkan 15 Oktober 1997 dan memasuki orbit Saturnus pada tanggal 1 Juli 2004 atau sekitar 7 tahun.

Pada 25 Desember 2004, Wahana Huygens berpisah dari pengorbit dan mendarat di satelit Saturnus (Titan) pada 14 Januari 2005. Huygens mengirim informasi tentang Titan kepada ilmuwan untuk dipelajari. Kemudian pada 15 September 2017, wahana antariksa Cassini sengaja dibuang melalui kejatuhan terkendali ke atmosfer Saturnus, sekaligus mengakhiri misinya yang berlangsung hampir dua dekade.

Metode ini dipilih untuk mencegah kontaminasi biologis dari salah satu bulan Saturnus. Faktor-faktor lain adalah jumlah bahan bakar roket yang tersisa, kesehatan pesawat ruang angkasa, dan pendanaan untuk operasi di Bumi. (Baca juga; Ini Kehebatan Satelit Militer Rusia, Mampu Deteksi Penembakan Rudal Balistik )

Selama enam bulan terakhir penjelajahan Cassini di atmosfer Saturnus mendapatkan data baru tentang Saturnus yang tidak dapat pesawat ruang angkasa sebelumnya. Data ini membuat para ilmuwan mampu menghitung massa cincin Saturnus, untuk mengkonfirmasi fenomena hujan cincin, menentukan sumbu rotasi dan magnet Saturnus.

5. Hayabusa2 Tembak Asteroid Ryugu Tahun 2019
5 Pesawat Ruang Angkasa dengan Misi Menabrak Objek di Antariksa untuk Sains

Hayabusa2 adalah sebuah misi lanjutan untuk dari misi Hayabusa yang lakukan Lembaga Ruang Angkasa Jepang atau Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). Hayabusa2 memiliki teknologi lebih canggih dibanding dengan misi Hayabusa sebelumnya. Selain dilengkapi dengan teknologi peledak Small Carry-on Impactor juga disertai 1 robot pendarat dan 3 robot penjelajah.

Misi Hayabusa2 mengambil sampel batuan asteroid Ryugu yang berjarak 300.000 kilometer dari bumi pada April 2019. Hayabusa2 melakukan penembakan dengan bahan peledak ke asteroid untuk mengambil sampel dan foto puing-puing akibat dampak tumbukan.

Hayabusa2 juga mengambil sampel batuan dari permukaan asteroid setelah tumbukan dan dari dalam kawah yang tercipta dari proses penembakan. Sampel tersebut kemudian dikumpulkan dalam kargo dan dibawa ke Bumi pada Desember 2020. (Baca juga; AS Rilis Gambar dan Video Penampakan Puing-Puing Satelit Rusia yang Hancur Ditembak Rudal )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)