Flu Burung Mewabah di Inggris, Ribuan Unggas Dimusnahkan

Kamis, 09 Desember 2021 - 21:02 WIB
loading...
Flu Burung Mewabah di Inggris, Ribuan Unggas Dimusnahkan
Inggris berada dalam resiko tinggi kemungkinan wabah flu burung kembali terjadi. Foto: dok/SINDOnews
A A A
LONDON - Inggris berada dalam resiko tinggi kemungkinan wabah flu burung kembali terjadi akibat dari migrasi burung ke negara tersebut. Saat ini puluhan ribu unggas dimusnahkan dari 38 daerah yang terinfeksi flu burung.

Kepala petugas kesehatan hewan Inggris Dr Christine Middlemiss mengatakan kepada BBC bahwa ada tingkat mengkhawatirkan perkembangan flu burung di Inggris. Para pejabat mengatakan risiko penularan ke manusia rendah tetapi burung yang terinfeksi tidak boleh disentuh. "Ini memiliki implikasi besar bagi manusia, hewan, dan perdagangan," katanya seperti dikutip BBC, Kamis (9/12/2021).

Pada Rabu 8 Desember 2021, ada 38 daerah di Inggris yang ditemukan kasus flu burung, sebagian besar berada di Inggris, tiga di Wales, dua di Skotlandia, dan dua di Irlandia Utara.



Penyakit ini sebagian besar disebarkan oleh burung liar yang bermigrasi yang kembali ke Inggris dan menyebarkannya ke burung lain. Dr Middlemiss mengatakan Inggris hanya beberapa minggu memasuki musim migrasi, yang biasanya berlangsung hingga Maret.

Zona Pencegahan Flu Burung diumumkan di seluruh Inggris pada 3 November dan diperpanjang pada 29 November 2021. Peringatan ini mengharuskan semua pemilik burung untuk menjaga hewan di dalam ruangan.

Dr Middlemiss mengatakan ada tingkat infeksi yang tinggi pada burung liar yang kembali dari utara Rusia dan timur Eropa, tempat mereka menghabiskan musim panas.

Saran dari Departemen Lingkungan Pangan dan Pedesaan (Defra), adalah bahwa risiko kesehatan manusia dari virus flu burung A(H5N1) adalah "sangat rendah". Namun, anggota masyarakat sangat disarankan untuk tidak menyentuh unggas yang sakit.



Deteksi pertama strain H5N1 musim ini terjadi pada angsa yang ditangkap di suaka angsa di Worcester pada 15 Oktober 2021.

Bulan berikutnya, angsa mati ditemukan di sekitar pusat Stratford-on-Avon dan Cekungan Diglis di Worcester; jalan setapak diblokir dan masyarakat didesak untuk tidak memberi makan hewan. Di Belfast penyakit itu dikonfirmasi pada burung liar di daerah perkotaan.

Dr Middlemiss menekankan bahwa untuk mengatasi wabah ini dengan biosekuriti. Kandang ayam harus dijaga sebersih mungkin untuk mengurangi kemungkinan burung liar baik secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan unggas yang dipelihara.



Sedangkan tanda klinis burung yanng terinfeksi H5N1 adalah cenderung membuang makanan dan airnya, kemudian mengalami masalah pernapasan, keluarnya cairan dari mata dan bersin. Kemudian mereka dapat menunjukkan tanda-tanda gugup, seperti leher bengkok.

Middlemiss mengatakan, Inggris tidak sendirian menghadapi wabah ini karena ada sejumlah negara di Uni Eropa juga mengalami hal yang sama. "Ini adalah jenis flu burung yang berbeda dari tahun lalu," katanya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)