MIT Ciptakan Laboratorium Tentang Sebuah Mimpi

Kamis, 23 April 2020 - 19:03 WIB
loading...
MIT Ciptakan Laboratorium Tentang Sebuah Mimpi
Dormio dapat melacak mimpi yang sedang dialami seseorang saat mereka tertidur. Kredit: Oscar Rosello.
A A A
FLORIDA - Para pemikir besar di dunia kemungkinan telah kehilangan banyak waktu istirahat karena memikirkan misteri sebuah mimpi. Termasuk matematikawan dan filsuf Rene Descarte begitu terpesona dengan imajinasi dan gambar tentang mimpi sehingga mempertanyakan realitasnya.

"Apa pun yang saya terima sampai sekarang karena telah datang kepada saya melalui akal sehat saya. Tetapi kadang-kadang saya menemukan bahwa mereka telah menipu saya (dalam mimpi) dan tidak bijaksana untuk mempercayai sepenuhnya terhadap hal itu," katanya, dikutip dari techxplore.

Filsuf Tiongkok abad ke-4, Zhuangzi pernah menceritakan sebuah mimpi yang berjudul "Butterfly Dream". Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak tahu apakah pada waktu itu bermimpi tentang seekor kupu-kupu atau dirinya adalah kupu-kupu, mungkin juga bermimpi sebagai seorang laki-laki.

Filsuf Timur Chogyal Mankhai Norbu juga menyimpulkan bahwa semua (mimpi) merupakan sensasi. Rasa, bau, penglihatan dan pendengaran hanyalah elemen dari mimpi yang lebih besar.

Saat ini, para peneliti di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) memiliki ketertarikan dengan mimpi. Mereka menyusun laboratorium tidur dengan subjek yang dilengkapi dengan alat seperti sarung tangan, yang memungkinkan para peneliti untuk berkomunikasi dengan mereka saat masuk ke dalam hypnogogia. Hypnogogia merupakan keadaan setengah sadar, sekilas terlihat antara kondisi terjaga dan tidur.

Para peneliti menggunakan alat yang disebut Dormio. Mereka melacak detak jantung, nada otot dan konduktansi kulit. Ini digunakan saat subyek memasuki tahap awal bermimpi.

"Sebagian besar berpikir bahwa bermimpi hanya berlaku dimalam hari. Ketika kamu masuk ke dalam, kamu keluar dengan cara yang berbeda di pagi hari, tapi kita belum mengajukan pertanyaan tentang pengalaman transformasi informasi atau pemikiran yang membimbingnya," kata Adam Horowitz, peneliti MIT Dream Lab.

Para peneliti telah menemukan bahwa subyek dapat mengingat kata-kata, suara dan subyek lain yang terhubung dalam sesi tanya jawab saat mereka tertidur. Perangkat Dormio memainkan kata atau suara audio lainnya ke tahap tidur transisi.

Horowitz percaya bahwa alat Dormio pada akhirnya dapat berkontribusi dalam peningkatan kreativitas dan peningkatan memori. Para peneliti merancang teknik-teknik canggih untuk menangkap detail yang lebih besar dari keadaan hypnogogia.

Penelitian di MIT telah membuka pintu untuk interaktivitas antara dunia nyata dan tahap fantasi. Sampai sekarang pun belum ada aktor luar yang mampu menyentuh pencitraan semi sadar ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1351 seconds (0.1#10.140)