Gawat Gunung Berapi Misterius Ini Bisa Meletus, Ditemukan Aliran Lava Deras

Sabtu, 11 Desember 2021 - 14:04 WIB
loading...
Gawat Gunung Berapi Misterius Ini Bisa Meletus, Ditemukan Aliran Lava Deras
Gunung Idunn Mons yang memiliki puncak gunung tinggi sekitar 2,5 kilometer (1,5 mil) dan lebar 200 kilometer (125 mil) terletak di Imdr Regio, wilayah dataran tinggi yang kaya akan gunung berapi di Venus selatan. Foto/space.com
A A A
GUNUNG berapi misterius ini disebut dengan nama Idunn Mons yang memiliki puncak gunung tinggi sekitar 2,5 kilometer (1,5 mil) dan lebar 200 kilometer (125 mil). Para peneliti khawatir Gunung Idunn Mons dapat meletus karena menemukan aktivitas vulkanik dan tektonik baru-baru ini.

Para peneliti menyimpulkan gunung Idunn Mons baru-baru ini aktif, terkait dengan panas dari aliran lava yang sedang berlangsung. Kemudian ditemukan retakan permukaan sebagai bukti aktivitas tektonik yang bertepatan dengan aktivitas vulkanik.

"Ini adalah pertama kalinya kami menggabungkan begitu banyak dan kumpulan data yang berbeda terkait kombinasi letusan baru-baru ini dan berpotensi berkelanjutan, serta aktivitas tektonik baru-baru ini, di planet terestrial selain Bumi," kata Piero D'Incecco, seorang ilmuwan planet di Universitas D'Annunzio di Pescara, Italia, mengatakan kepada Space.com, Sabtu (11/12/2021)

Gunung Idunn Mons terletak di Imdr Regio, wilayah dataran tinggi yang kaya akan gunung berapi di Venus selatan. Diketahui Planet Venus memiliki lebih banyak gunung berapi daripada planet lain di tata surya kita. (Baca juga; Film Tentang Bencana Alam, Mulai dari Tsunami hingga Gunung Meletus )

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Venus memiliki lebih dari 1.600 gunung berapi besar, dan bisa memiliki lebih dari 100.000 atau bahkan lebih dari 1 juta gunung berapi yang lebih kecil. Dan para peneliti menemukan tanda-tanda aktivitas Gunung Idunn Mons baru-baru ini.

Sebuah temuan menunjukkan bahwa lava dari gunung berapi aktif dapat terus menyapu bersih permukaan planet. "Kemungkinan keberadaan fosfin di atmosfer Venus terkait dengan aktivitas gunung berapi baru-baru ini atau yang sedang berlangsung," ujar D’Incecco. (Baca juga; Deretan Bursa Transfer Konyol di Sepak Bola: Dari Gunung Meletus hingga Masalah Faksimile )

Pada tahun 2010, pesawat ruang angkasa Venus Express Badan Antariksa Eropa (ESA) mendeteksi anomali inframerah di sisi atas dan timur Idunn Mons yang menunjukkan adanya endapan vulkanik baru. Ini memberikan petunjuk pertama bahwa daerah itu mungkin telah terjadi aktivitas vulkanisme aktif dalam beberapa juta tahun terakhir.

Para peneliti menganalisis pengamatan pesawat ruang angkasa dari puncak untuk tanda-tanda aktivitas baru-baru ini. Mereka menggabungkan data ini dengan studi laboratorium tentang bagaimana batuan vulkanik berubah ketika terkena suhu permukaan yang tinggi dan atmosfer Venus yang kaya akan karbon dioksida, sulfur, dan kaustik.

Gambar permukaan dari permukaan Venus yang ditangkap oleh Venus Express dan pesawat ruang angkasa Magellan NASA mengonfirmasi adanya aliran lava segar di Idunn Mons. Data atmosfer dari Venus Express juga menemukan bahwa angin lebih lambat dari yang diperkirakan di atmosfer yang lebih rendah di atas Imdr Regio.

Para ilmuwan menunjukkan dalam percobaan laboratorium baru-baru ini bahwa batuan permukaan di Venus dapat berubah secara kimiawi jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Analisis sebelumnya menunjukkan bahwa aliran vulkanik di Idunn Mons, paling banyak, berusia 2,5 juta tahun dan semuda 250.000 tahun, analisis kimia baru menunjukkan bahwa batuan ini jauh lebih muda.

"Oleh karena itu, mencari situs vulkanisme yang berpotensi aktif di Venus sangat penting," ujar D’Incecco. Sejumlah misi masa depan saat ini direncanakan untuk memetakan Venus, termasuk pengorbit VERITAS NASA dan probe EnVision ESA, jika Venus aktif secara vulkanik.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2240 seconds (0.1#10.140)