Ilmuwan Ungkap Kenapa Orang Gemuk Lebih Mudah Jadi Korban Virus COVID-19

Senin, 13 Desember 2021 - 15:02 WIB
loading...
Ilmuwan Ungkap Kenapa Orang Gemuk Lebih Mudah Jadi Korban Virus COVID-19
Penelitian terbaru terhadap virus corona, ilmuwan menemukan bahwa mereka bisa menginfeksi di jaringan lemak. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru terhadap virus corona , ilmuwan menemukan bahwa mereka bisa menginfeksi di jaringan lemak. Ini diketahui setelah tim memeriksa jaringan lemak dari pasien yang meninggal karena infeksi COVID-19 dan menemukan partikel virus corona dalam lemak yang mengelilingi berbagai organ.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang diposting ke database pracetak bioRxiv pada 25 Oktober 2021, para ilmuwan bereksperimen dengan jaringan lemak yang diperoleh dari operasi bariatrik, untuk melihat apakah jaringan tersebut dapat terinfeksi oleh virus corona.

Mereka menemukan bahwa sel-sel lemak, yang dikenal sebagai adiposit, dapat terinfeksi dan mengembangkan tingkat peradangan yang rendah. Mereka juga menemukan bahwa sel-sel kekebalan yang ditempatkan di dalam jaringan lemak, yang disebut makrofag juga terinfeksi dan memicu respons peradangan yang jauh lebih intens.



Virus seperti HIV dan influenza dapat menyelubungi dirinya sendiri di jaringan lemak, sebagai cara untuk bersembunyi dari sistem kekebalan. Beberapa ahli mengatakan kepada Times bahwa SARS-CoV-2 secara teoritis dapat melakukan hal serupa, menjadikan lemak sebagai reservoir bagi virus.

Philipp Scherer, seorang ilmuwan yang mempelajari sel-sel lemak di UT Southwestern Medical Center di Dallas mengakui kalau virus dapat menginfeksi sel-sel lemak secara langsung.

Ini terlihat dari sejak awal pandemi, bahwa orang dengan obesitas menghadapi risiko lebih tinggi mengalami gejala parah, memerlukan rawat inap dan meninggal akibat COVID-19.

Sejumlah teori telah mencoba menjelaskan mengapa lemak meningkatkan risiko hasil COVID-19 yang buruk. Misalnya saja kelebihan lemak di perut bisa membatasi aliran udara di paru-paru bagi penderita COVID-19.



Selain itu, darah orang gemuk cenderung lebih mudah menggumpal daripada mereka yang memiliki kadar lemak lebih rendah, ini menjadi masalah besar lainnya dalam konteks COVID-19, yang dapat memicu pembekuan darah yang ekstensif.

Sementara semua faktor ini dapat memperburuk hasil COVID-19 untuk orang dengan obesitas, sekarang ada bukti baru bahwa virus menginfeksi sel-sel lemak secara langsung.

"Ini bisa jadi berkontribusi pada penyakit parah," penulis senior Dr. Catherine Blish, seorang ahli imunologi translasi dan profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, mengatakan kepada Times.

Blish melihat sitokin inflamasi yang sama yang dilihat dalam darah pasien yang benar-benar sakit yang diproduksi sebagai respons terhadap infeksi jaringan lemak itu. "Ini bisa memperparah kondisi pasien," ujarnya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2569 seconds (0.1#10.140)