Pesawat Hipersonik China Dirancang Mampu Mencapai Seluruh Penjuru Bumi dalam Waktu 1 Jam

Senin, 13 Desember 2021 - 18:01 WIB
loading...
Pesawat Hipersonik China Dirancang Mampu Mencapai Seluruh Penjuru Bumi dalam Waktu 1 Jam
Terowongan angin hipersonik ini mampu untuk menguji pesawat yang melaju hingga 30 kali kecepatan suara. Foto/watoday
A A A
BEIJING - Pesawat hipersonik bermesin ganda yang telah dibangun China sukses menjalani uji mesin di terowongan angin untuk simulasi kondisi penerbangan dari 4 Mach hingga 8 Mach selama beberapa detik. Pesawat hipersonik ini dapat terbang dengan kecepatan Mach 5 atau lima kali kecepatan suara, sekitar 3.800 mil per jam (6.115 kilometer per jam).

Uji coba dilakukan tim dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Nanjing di terowongan angin hipersonik China di Kota Beijing. Terowongan angin ini mampu untuk menguji pesawat yang melaju hingga 30 kali kecepatan suara. (Baca juga; Satelit China Yunhai 1-02 Rusak Dihantam Roket Zenit-2 Rusia di Orbit Bumi )

Menurut laporan South China Morning Post (SCMP) dikutip stuff.co, pesawat hipersonik ini akan lebih sulit untuk dideteksi dan dilawan jika digunakan untuk mengirimkan senjata seperti rudal nuklir. China bertujuan membuat armada pesawat hipersonik yang mampu menerbangkan 10 orang seluruh penjuru dunia dalam waktu satu jam pada tahun 2035.
Pesawat Hipersonik China Dirancang Mampu Mencapai Seluruh Penjuru Bumi dalam Waktu 1 Jam

Desain pesawat hipersonik ini didasarkan pada bentuk pesawat X Two-Stage Vehicle (TSV) yang dibuat oleh Ming Han Tang, chief engineer kelahiran Cina dari program hipersonik awal NASA pada akhir 1990-an. Program itu dikenal sebagai Boeing Manta X-47C, namun pemerintah Amerika Serikat (AS) menunda program itu pada tahun 2000-an.(Baca juga; Ini Kehebatan Satelit Militer Rusia, Mampu Deteksi Penembakan Rudal Balistik )

Namun, ada beberapa masalah dengan desain mesin ganda yang harus diselesaikan, termasuk kemungkinan turbulensi yang kuat di beberapa sudut saluran masuk udara bukaan samping. Kondisi ini memengaruhi stabilitas penerbangan dan batasan seberapa curam pesawat bisa naik tanpa mencekik mesin. (Baca juga; AS Rampungkan Konstruksi Radar Anti-Rudal Balistik, Ini Kehebatannya )

Dalam Journal of Propulsion Technology disebutkan bahwa penelitian ini dinilai sangat penting karena memahami mekanisme kerja pesawat hipersonik dan pengembangan mesinnya. Untuk mengejar ketinggalan, AS bulan lalu mengumumkan telah menganggarkan lebih dari USD60 juta atau Rp859,9 miliar untuk mengembangkan senjata guna melindungi negara dari serangan hipersonik.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)