Jelang Misi ke Mars, NASA Lakukan Eksperimen Gila di Antartika

Selasa, 14 Desember 2021 - 08:01 WIB
loading...
Jelang Misi ke Mars, NASA Lakukan Eksperimen Gila di Antartika
Menjelang misi ke Mars, NASA mengirim dua penjelajah melintasi Mars untuk menguji ketahanan hidup manusia di lingkungan yang ekstrem. Foto/NOAA
A A A
JAKARTA - Menjelang misi ke Mars, NASA mengirim dua penjelajah melintasi Antartika untuk menguji ketahanan hidup manusia di lingkungan yang ekstrem. Saat ini dua penjelajah itu sudah melintasi Antartika sejauh 3.650 kilometer dan menahan terjangan angin berkecapatan 320 km/jam.

Dilansir Live Science, Selasa (14/12/2021), penjelajah Inggris Justin Packshaw dan Jamie Facer Childs berada di hari ke-32 dari perjalanan 80 hari melintasi benua paling selatan sebagai bagian dari misi Chasing the Light.

Ini adalah ekspedisi melelahkan yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada NASA tentang dampak psikologis dan fisik dari dunia lain pada tubuh dan pikiran manusia.



Kedua penjelajah ini menantang suhu beku dan angin katabatic dengan kecepatan maksimum 320 km/jam saat mereka melintasi benua. "Sama seperti kondisi ekstrem yang ditemukan di planet-planet, Antartika memiliki lingkungan [keras] yang berguna untuk berbagai penelitian manusia dan biologi," menurut situs web misi Chasing the Light.

Misi Justin dan Jamie akan memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati kisah ilmiah langka tentang kemampuan beradaptasi manusia, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada eksplorasi ruang angkasa.

NASA , Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Universitas Stanford mengumpulkan data dari perangkat pintar yang dikenakan kedua penjelajah. Para pria ini melakukan perjalanan tanpa bantuan mekanik.



Mereka juga menarik dua kereta luncur seberat 200 kilogram yang membawa makanan dan peralatan mereka, serta sampel darah, air liur, urin, dan kotoran mereka yang diambil selama perjalanan.

NASA juga menguji kemampuan para penjelajah untuk memperkirakan jarak secara visual, yang seringkali tidak dapat diandalkan ketika manusia ditempatkan di lingkungan asing.

Orang-orang itu juga ditugaskan untuk mendapatkan data lingkungan utama, termasuk tingkat es, radiasi, dan kecepatan angin. Karena satelit tidak mengorbit langsung di atas Kutub Selatan, pengukuran yang dilakukan keduanya dapat memberikan wawasan penting tentang perubahan iklim, menurut misi Chasing the Light .



Perjalanan keduanya rencananya dilakukan lebih lama, dengan perjalanan tambahan yang membawa mereka ke "Kutub Tidak Dapat Diakses" di Antartika. Namun, rute tersebut harus dipersingkat setelah angin dan salju mencegah para penjelajah melakukan perjalanan pada hari-hari penting.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2278 seconds (0.1#10.140)