Terlalu Bahaya Hancurkan Asteroid di Orbit Bumi, HERA Siapkan Opsi Lain

Senin, 08 Juni 2020 - 19:28 WIB
loading...
Terlalu Bahaya Hancurkan...
NASA deteksi asteroid raksasa XA22 2013 melesat menuju Bumi. FOTO/ Daily
A A A
NEW YORK - Asteroid raksasa yang dijuluki XA22 2013 atau Apolo terdeteksi oleh NASA sedang melesat ke bumi hari ini Senin (8/6/2020). Namun karena Asteroid ini Berpotensi Berbahaya jika sekalipun dihancurkan, maka para ahli siapkan opsi lain.

Seperti dilansir Daily Mail, Senin (8/6/2020) Badan Luar Angkasa Eropa Misi Hera adalah bagian dari prakarsa pertahanan planet ini dan akan mencari cara untuk membelokkan batu ruang angkasa.

Hera akan menjadi pesawat ruang angkasa pertama umat manusia yang mengunjungi asteroid ganda ketika menuju ke sistem biner Didymous - termasuk pendaratan darurat pada yang lebih kecil dari pasangan tersebut.

Informasi yang dikumpulkan oleh misi Hera akan membantu para ilmuwan ESA mengetahui lebih banyak tentang batuan ruang angkasa dan menemukan cara-cara mereka dapat dibelokkan jika seseorang pernah pergi ke jalur tabrakan dengan Bumi.

Ada sekitar 4.700 asteroid yang digolongkan sebagai berpotensi berbahaya - yaitu benda yang cukup besar untuk menimbulkan bahaya serius jika menabrak Bumi dan cukup dekat sehingga mungkin benar-benar bertabrakan dengan planet ini.

Keberadaan asteroid atau meteor yang semakin mengancam keberadaan bumi membuat dunia bereaksi. Mereka mengganggap jika meteor-meteor besar itu tidak dihalau niscaya kiamat akan terjadi.

Sementara itu, Rusia akan bangun pangkalan Bulan 'yang dijalankan oleh robot untuk melacak asteroid yang mengancam Bumi.

Badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan pihaknya berencana untuk membangun sebuah observatorium di Bulan yang mampu melacak asteroid yang mengancam Bumi.

Observatorium tersebut merupakan bagian dari pangkalan bulan yang ambisius yang diharapkan negara untuk dibangun di kutub selatan Bulan yang akan ditenagai dengan energi nuklir, kata para pejabat.

Badan antariksa Rusia - Roscosmos - mengatakan pihaknya berharap untuk membangun pangkalan permanen di Bulan yang akan berfungsi sebagai bagian dari "sistem global untuk melacak asteroid dan ancaman komet".

"Lokasi yang dipilih untuk pangkalan itu adalah kutub selatan bulan. Ia memiliki kelegaan dan kondisi yang menguntungkan: cukup cahaya untuk panel surya, kawah yang selalu dibayangi dengan cadangan es untuk bahan bakar dan bahan baku," tutur Aleksandr Bloshenko.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)