Frekuensi Gempa di Indonesia Setiap Tahun Meningkat, Selama 2019 Terjadi 11.500 Kali

Rabu, 22 Desember 2021 - 17:33 WIB
loading...
Frekuensi Gempa di Indonesia Setiap Tahun Meningkat, Selama 2019 Terjadi 11.500 Kali
BMKG meresmikan pemasangan sensor seismograf di Kecamatan Candi Abang, Yogyakarta, Sabtu 18 Desember 2021. Foto/bmkg
A A A
YOGYAKARTA - Frekuensi gempa bumi di Indonesia terhitung sejak 2008 sampai 2019, setiap tahun cenderung terus meningkat. Jika dalam kurun waktu 2008-2016 rata-rata terjadi gempa bumi sebanyak 5.000-6.000 kali dalam setahun, maka pada tahun 2017 jumlahnya meningkat menjadi 7.169 kali.

“Angka tersebut kemudian naik kembali pada tahun 2019 menjadi lebih dari 11.500 kali gempa bumi. Sedangkan bencana tsunami, selama periode tahun 1600 sampai Oktober 2021, telah terjadi 246 kali tsunami di Indonesia,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Bambang Prayitno dikutip SINDOnews dari laman bmkg.go.id, Rabu (22/12/2021).

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, dalam Jaringan Sistem Monitoring Gempabumi telah terpasang 428 sensor seismograf. Termasuk tambahan 17 sensor baru di Indonesia pada Desember 2021. (Baca juga; Sorong Dilanda 112 Gempa Susulan, BMKG: Waspadai Potensi Gempa Dahsyat Magnitudo 8 )

"Dengan adanya penambahan seismograf ini, kami ingin maksimalkan dalam memberikan layanan informasi cuaca, iklim, gempa bumi serta tsunami secara cepat, tepat, dan akurat," kata Dwikorita ketika meresmikan pemasangan sensor seismograf di Kecamatan Candi Abang, Yogyakarta, Sabtu 18 Desember 2021. (Baca juga; Prediksi Ancaman Tsunami Lebih Cepat, Ilmuwan Deteksi Lewat Perubahan Medan Magnet )

Dwikorita menegaskan, meskipun fenomena gempa bumi dan tsunami tidak dapat diprediksi, namun dampaknya dapat diminimalisir, melalui kecepatan analisa gempa bumi dengan jaringan seismograf yang rapat, pemodelan tsunami yang presisi, penyebaran informasi yang meluas ke masyarakat dan pendidikan mitigasi bencana yang tepat. Semua masuk dalam sistem Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1278 seconds (0.1#10.140)