Dituduh China Hampir Tabrak Tianhe, Elon Musk: Angkasa Sangat Luas, Satelit Sangat Kecil

Kamis, 30 Desember 2021 - 15:21 WIB
loading...
Dituduh China Hampir Tabrak Tianhe, Elon Musk: Angkasa Sangat Luas, Satelit Sangat Kecil
Elon Musk menjawab dengan enteng saja berbagai tuduhan terkait sejumlah aktivitas luar angkasa yang dilakukan perusahaan miliknya. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
NEW YORK - Elon Musk menjawab dengan enteng saja berbagai tuduhan terkait sejumlah aktivitas luar angkasa yang dilakukan perusahaan miliknya. Elon Musk dituduh hendak memonopoli ruang angkasa dengan menempatkan banyak satelit starlink sampai dilaporkan setelah satelit miliknya hampir menabrak Stasiun Luar Angkasa China Tianhe sebanyak dua kali.

Elon Musk menolak tuduhan bahwa proyek internet satelit Starlink miliknya memakan terlalu banyak ruang di luar angkasa. "Puluhan miliar satelit dapat ditampung di orbit dekat dengan Bumi,” katanya kepada Financial Times dikutip SINDOnews dari laman bbc.com, Kamis (30/12/2021).

Komentar itu untuk merespons pernyataan kepala Badan Antariksa Eropa (ESA) yang menuduhnya sedang "membuat aturan" sendiri untuk industri luar angkasa komersial yang sedang berkembang. "Beberapa ribu satelit bukanlah apa-apa. Ini seperti, beberapa ribu mobil di Bumi, jadi bukan apa-apa," tambahnya.

Tak ketinggalan Elon Musk memberikan keterangan soal keluhan pemerintah China karena Stasiun Luar Angkasa Tianhe harus bermanuver untuk menghindari tabrakan dengan satelit Starlink. "Ruang angkasa sangat besar, dan satelit sangat kecil," tegas Elon Musk. (Baca juga; Satelit Milik Elon Musk Nyaris Tabrak Stasiun Luar Angkasa China Tianhe )

Elon Musk menolak tuduhan bahwa proyek Starlink Internet Services-nya menghalangi masuknya pesaing ke industri satelit, karena memakan banyak ruang di orbit Bumi untuk satelit Starlink. "Kami tidak memblokir siapa pun untuk melakukan apa pun, kami juga tidak ingin," katanya.

Bulan ini, Josef Aschbacher, Direktur Jenderal ESA, memperingatkan bahwa ribuan satelit komunikasi yang diluncurkan Starlink akan membuat ruang bagi pesaing menjadi jauh lebih sedikit. Pakar lain menambakan, diperlukan jarak yang jauh lebih besar antara pesawat ruang angkasa untuk menghindari tabrakan.

Para ilmuwan sebelumnya juga menyuarakan keprihatinan tentang risiko tabrakan di ruang angkasa dan meminta pemerintah dunia untuk berbagi informasi tentang keberadaan 30.000 satelit dan puing-puing ruang angkasa lainnya yang mengorbit Bumi. (Baca juga; Elon Musk Ungkap SpaceX Terancam Bangkrut, Ternyata Ini Sebabnya )
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1809 seconds (0.1#10.140)