Stasiun Penelitian Ilmiah di Antartika Diserang Wabah Covid-19

Minggu, 02 Januari 2022 - 15:05 WIB
loading...
Stasiun Penelitian Ilmiah di Antartika Diserang Wabah Covid-19
Stasiun penelitian ilmiah Belgia di Antartika diserang wabah COVID-9. Foto/IPF
A A A
JAKARTA - Stasiun penelitian ilmiah Belgia di Antartika diserang wabah COVID-9 kendati seluruh ilmuwan sudah divaksinasi. Dari 25 staf dan ilmuwan yang bekerja di stasiun tersebut, sebagian besar di antaranya dinyatakan positif dan dikarantina.

Sejak 14 Desember 2021, setidaknya 16 pekerja di Stasiun Kutub Princess Elisabeth telah terjangkit virus tersebut.

Para pejabat mengatakan kasus tetap ringan sejauh ini. "Situasinya tidak dramatis," Joseph Cheek, seorang manajer proyek untuk International Polar Foundation, mengatakan kepada BBC, Minggu (2/1/2022).



Cheek mengatakan, meskipun merepotkan karena harus mengkarantina anggota staf tertentu yang tertular virus, itu tidak secara signifikan memengaruhi pekerjaan di stasiun secara keseluruhan.

Seluruh staf dan ilmuwan di stasiun penelitian itu ditawari kesempatan untuk berangkat pulang dengan penerbangan terjadwal pada 12 Januari 2021. "Namun, mereka semua menyatakan keinginannya untuk tinggal dan melanjutkan pekerjaan mereka," tambahnya.

Berita tentang wabah ini pertama kali dilaporkan dalam judul Belgia Le Soir. Tes positif pertama dicatat pada 14 Desember, kepada anggota tim yang telah tiba tujuh hari sebelumnya.

Mereka dan orang lain yang dinyatakan positif ditempatkan di karantina tetapi virus terus beredar. Staf yang tiba di stasiun harus divaksinasi dan diuji virusnya.



Stasiun Princess Elisabeth dioperasikan oleh International Polar Foundation dan mulai beroperasi pada tahun 2009.

Ini bukan pertama kalinya stasiun penelitian di Antartika terkena dampak wabah virus corona.

Tahun lalu, sejumlah personel militer Chili yang berbasis di stasiun penelitian Bernardo O'Higgins terinfeksi setelah pelaut di kapal pasokan dinyatakan positif terkena virus.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3488 seconds (0.1#10.140)