Mengapa Varian Omicron Sangat Menular, Ini Penyebabnya

Rabu, 05 Januari 2022 - 13:12 WIB
loading...
Mengapa Varian Omicron Sangat Menular, Ini Penyebabnya
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS yang dirilis pada akhir Desember 2021 menyebutkan bahwa Omicron menyumbang 58,6% dari semua kasus positif COVID-19 secara nasional. Foto/Ilustrasi/livescience
A A A
NEW YORK - Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada akhir Desember 2021 menyebutkan bahwa Omicron menyumbang 58,6% dari semua kasus positif COVID-19 secara nasional.

Dalam waktu kurang dari satu bulan, sejak pertama kali varian Omicron terdeteksi di AS telah berubah menjadi varian dominan. Selama liburan Natal, varian Omicron menyebabkan banyak penerbangan dibatalkan, pasien memenuhi rumah sakit, dan membuat banyak keluarga tidak dapat bertemu selama dua tahun berturut-turut.

"Virus saat ini - varian Omicron - memiliki sekitar 50 mutasi; dan lebih dari 30 domain spike protein. Jumlah ini lebih banyak dari mutasi varian virus corona lainnya," kata Dr. Phil Stahel, Kepala Medis Petugas di Pusat Medis Aurora di Colorado dikutip SINDOnews dari laman Newsy, Rabu (5/1/2022). (Baca juga; Kasus Omicron Meningkat, Brasil Batalkan Karnaval Rio de Janeiro )

Sebagai perbandingan, varian Delta memiliki sekitar 13 mutasi. Itu artinya, kata Dr Sthael, antibodi tubuh lebih sulit mengenali COVID-19 sebagai COVID-19. Itulah alasan utama mengapa Omicron 20 kali lebih mudah menular daripada jenis COVID-19 yang asli dan 2,5 kali lebih menular daripada varian Delta, meskipun sudah divaksinasi.

"Omicron, domain pengikatan reseptor, telah bermutasi begitu banyak sehingga memiliki afinitas yang lebih sedikit dalam hal antibodi dari vaksin yang mengenalinya. Jadi jawabannya adalah suntikan booster. Ini akan membanjiri virus dengan jumlah respons imun, bahkan jika tidak ada kecocokan yang sempurna,” kata Dr Stahel.

Sebuah penelitian di Denmark menunjukkan orang-orang sudah mendapat suntik vaksin booster memiliki kemungkinan 56% lebih kecil untuk terinfeksi Omicron dibandingkan yang hanya dua dosis vaksin. Omicron masih berpotensi menimbulkan lebih banyak risiko masalah kesehatan serius dan kematian pada mereka yang tidak divaksinasi dibandingkan dengan mereka yang divaksinasi.

"(Setelah divaksin) Kita mungkin masih bisa kena virus, kita mungkin masih sakit, kita mungkin menderita selama beberapa hari, tetapi itu bukan lagi bencana," kata Dr Stahel. (Baca juga; Kasus Omicron pada Anak di Amerika Serikat Meningkat 64 Persen )
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1746 seconds (0.1#10.140)