Arkeolog Temukan Kerangka Keledai Hibrid Pertama dari 4.500 Tahun Lalu

Sabtu, 15 Januari 2022 - 19:02 WIB
loading...
Arkeolog Temukan Kerangka Keledai Hibrid Pertama dari 4.500 Tahun Lalu
Arkeolog menemukan sejumlah kerangka keledai hasil hibrid pertama yang digunakan bangsa Mesopotamia untuk menarik kereta perang. Foto/John Hopskin University
A A A
JAKARTA - Arkeolog menemukan sejumlah kerangka keledai hasil hibrid pertama yang digunakan bangsa Mesopotamia untuk menarik kereta perang. keledai hibrid ini diperkirakan dari 4.500 tahun lalu atau sebelum kuda digunakan sebagai penarik kereta perang.

Analisis DNA purba dari tulang hewan yang digali di Suriah utara menjawab pertanyaan lama tentang jenis hewan apa yang disebut Kunga yang digambarkan sebagai penarik kereta perang.



“Dari kerangkanya, kami tahu mereka adalah equid (hewan mirip kuda), tetapi mereka tidak sesuai dengan ukuran keledai dan mereka tidak sesuai dengan ukuran keledai liar Suriah,” kata rekan penulis studi Eva-Maria Geigl, seorang ahli genom di Institut Jacques Monod di Paris sepertri dikutip Live Science, Sabtu (15/1/2022).

Geigl mengatakan, banyak catatan kuno yang menyebutkan kalau Kunga adalah hewan yang sangat berharga dan sangat mahal saat itu. Karena untuk mengembang biakkan hewan ini sangat sulit.

Hewan hibrid ini hasil kawin silang keledai peliharaan betina dengan keledai liar jantan. "Untuk menangkap keledai liar jantan sangat sulit, karena mereka berlari lebih cepat daripada keledai dan Kunga serta sulit dijinakkan," katanya.



Kunga disebutkan dalam beberapa teks kuno di tablet tanah liat dari Mesopotamia. Hewan ini digambarkan menarik gerobak perang beroda empat di "Standar Ur" yang terkenal, sebuah mosaik Sumeria dari sekitar 4.500 tahun yang lalu yang sekarang dipajang di British Museum di London.

Arkeolog Temukan Kerangka Keledai Hibrid Pertama dari 4.500 Tahun Lalu


"Para arkeolog telah menduga bahwa mereka adalah semacam keledai hibrida, tetapi mereka tidak tahu dengan apa keledai itu dihibridisasi," kata Geigl.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1761 seconds (0.1#10.140)