Ini Ketakutan Paling Masuk Akal Jika Ibu Kota Pindah ke Kalimantan

Kamis, 27 Januari 2022 - 09:58 WIB
loading...
Ini Ketakutan Paling Masuk Akal Jika Ibu Kota Pindah ke Kalimantan
Hewan-hewan termasuk orangutan dan primata di Kalimantan terancam punah. FOTO/ IST
A A A
SAMARINDA - Kecemasan soal rencana perpindahan Ibu Kota negara Indonesia ke Kalimantan oleh sebagian pihak cukup beralasan. Pasalnya di Kalimantan ada beberapa hewan endemik yang terancam punah.

Sebagai salah satu negara dengan hutan hujan tropis terluas di dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman primata tertinggi ketiga setelah Brazil dan Madagaskar.



Seperti dilansir dari Conversation, ada lima famili primata yang hidup di Indonesia dengan keunikan masing-masing. Di antaranya monyet dunia lama (Cercopithecidae), kera besar (Hominidae), owa/ungka (Hylobatidae), kukang (Lorisidae), dan tarsius (Tarsidae).

Sayang, aktivitas antropogenik yang mengakibatkan perubahan lahan dan iklim turut mengancam keberadaan primata tanah air. Mayoritas jenis primata yang ditemukan di Indonesia pun dikategorikan ke dalam status rawan, terancam, dan kritis berdasarkan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature atau IUCN).

Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, IPB University, mengeksplorasi dampak dari perubahan iklim terhadap primata di Indonesia melalui pendekatan pemodelan relung ekologi (ecological niche modeling).
.

Perhitungan ini disusun berdasarkan skenario mitigasi dan pesimistik (business as usual). Dalam skenario mitigasi (apabila laju emisi diredam), suhu udara rata-rata di Indonesia diperkirakan mencapai (23,6 - 29,1 ºC) pada 2050, atau meningkat sekitar 1,17 ºC dari kondisi saat ini.

Sedangkan pada skenario pesimistik, suhu rata-rata di Indonesia pada 2050 akan menyentuh (23,9 - 29,5 ºC) dengan peningkatan suhu rata-rata sekitar 1,40 ºC.

Penelitian kami mengungkapkan sekitar 30 jenis primata di Indonesia akan punah pada 2050 akibat perubahan iklim, termasuk orang utan sumatra dan kukang jawa. Angka ini setara dengan separuh dari total spesies primata yang ditemukan di tanah air.

Kepunahan orang utan sumatra dan kukang jawa disebabkan oleh ruang hidup yang kian menyempit. Studi kami menunjukkan sekitar 37 jenis primata akan menyusut habitatnya sekitar 90% dari kondisi saat ini akibat dari perubahan iklim pada 2050. Penyusutan habitat akan menambah tekanan orang utan sumatra karena spesies ini tak memiliki kecakapan beradaptasi dalam lingkungan yang baru (dispersal capability) ketimbang spesies orang utan lainnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3172 seconds (0.1#10.140)