Roket SpaceX Akan Tabrak Bulan dengan Kecepatan 9.288 Km/Jam, Apa Dampaknya?

Kamis, 27 Januari 2022 - 21:44 WIB
loading...
Roket SpaceX Akan Tabrak Bulan dengan Kecepatan 9.288 Km/Jam, Apa Dampaknya?
Astronom dari Universitas Harvard memperkirakan bahwa roket SpaceX yang diterbangkan 7 tahun lalu akan menabrak sisi terjauh bulan. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Astronom dari Universitas Harvard memperkirakan bahwa roket SpaceX yang diterbangkan 7 tahun lalu akan menabrak sisi terjauh bulan. Kendati begitu, astronom belum bisa memperkirakan dampak tabrakan dengan kecepatan 9.288 kilometer perjam itu terhadap bulan.

Dikutip dari Live Science, Kamis (27/1/2022), roket Falcon 9 diluncurkan pada Februari 2015 sebagai bagian dari misi untuk mengirim satelit pengamatan iklim sejauh 1,5 juta kilometer dari Bumi.

Tetapi karena kehabisan bahan bakar, roket seberat 4,4 ton telah meluncur tak terkendali dan mengelilingi ruang dalam orbit yang tidak bisa ditebak.

Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan di Universitas Harvard menulis di Twitter membenarkan dampak roket pada 4 Maret 2022. Dia menulis bahwa meskipun dampaknya "menarik", itu "bukan masalah besar".



Sedangkan Bill Gray, pengembang perangkat lunak yang melacak objek dekat Bumi, roket itu diperkirakan akan menabrak sisi jauh bulan dengan kecepatan 9.288 km/jam pada 4 Maret 2022.

Dalam posting blog 21 Januari, Gray mencatat bahwa sampah luar angkasa telah melesat dekat ke bulan pada 5 Januari 2022. "Tetapi diperkirakan tabrakan akan terjadi pada 4 Maret," katanya.

Gray telah memperkirakan bahwa roket silindris yang panjang akan mendarat di suatu tempat di sekitar ekuator bulan di sisi jauhnya. "Karena menabrak di sisi terjauh bulan, kemungkinan sulit untuk mengamatinya," katanya.



Dalam postingan blog-nya, Gray menulis, "Sampah luar angkasa bisa sedikit rumit. Saya memiliki model matematika yang cukup lengkap tentang apa yang dilakukan Bumi, Bulan, Matahari, dan planet-planet dan bagaimana gravitasi mereka memengaruhi objek."

Prediksi tentang di mana sampah luar angkasa akan jatuh sangat penting karena dapat memungkinkan satelit yang saat ini mengorbit bulan, seperti Lunar Reconnaissance Orbiter NASA dan pesawat ruang angkasa Chandrayaan-2 India, untuk mengamati dampaknya.



Ini bukan pertama kalinya satelit buatan manusia jatuh ke bulan. Pada tahun 2009, Lunar Crater Observation and Sensing Satellite milik NASA ditembakkan ke kutub selatan bulan dengan kecepatan 9.000 km/jam, melepaskan gumpalan yang memungkinkan para ilmuwan untuk mendeteksi tanda-tanda utama es dan air.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)