Gawat! Teori Lama Prediksi Masa Depan Dunia: Terjadi Keruntuhan Masyarakat di 2040
loading...
A
A
A
NEW YORK - BERBAGAI berita tentang prediksi keruntuhan ( tatanan kehidupan ) masyarakat pada Abad ke-21 yang bakal terjadi pada tahun 2040 sedang ramai diperbincangkan. Skenario itu dilantangkan kembali oleh Gaya Herrington, dari firma akuntansi multinasional KPMG, dengan memakai studi The Limits to Growth (LTG) tahun 1972 hasil simulasi komputer World3.
Gaya Herrington (40), dalam laman The Guardian yang dipublish pada 25 Juli 2021, mengungkapkan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi yang terhenti pada akhir dekade ini dan runtuh sekitar sepuluh tahun kemudian. Perempuan asal Belanda yang menjabat Director Sustainability Services KPMG dan penasihat Club of Rome, memperkirakan keruntuhan bisa terjadi sekitar tahun 2040.
“Dari perspektif penelitian, saya merasa pemeriksaan terhadap data model berusia puluhan tahun sebagai pengamatan empiris akan menjadi latihan yang menarik. Para ilmuwan MIT mengatakan kami perlu bertindak sekarang untuk mencapai transisi yang mulus dan menghindari (kerugian) biaya,” kata Herrington kepada The Guardian.
Gaya Herrington mengaku skenario keruntuhan masyarakat pada tahun 2040 laporan studi The Limits to Growth (LTG) tahun 1972. Laporan itu berisi tentang pertumbuhan ekonomi dan populasi eksponensial dengan persediaan sumber daya yang terbatas, dipelajari dengan simulasi komputer.
Studi Limits to Growth (LTG) ini menggunakan model komputer World3 untuk mensimulasikan konsekuensi interaksi antara bumi dan sistem manusia. Model ini didasarkan pada karya Jay Forrester dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), seperti yang dijelaskan dalam bukunya World Dynamics.
Model komputer World3 didasarkan pada lima variabel, yaitu populasi, produksi pangan, industrialisasi, polusi, dan konsumsi sumber daya alam tak terbarukan. Pada saat penelitian, semua variabel tersebut meningkat dan diasumsikan terus tumbuh secara eksponensial.
Sedangkan kemampuan teknologi untuk meningkatkan sumber daya hanya tumbuh secara linier. Ini memicu perdebatan para ilmuwan tentang studi Limits to Growth (LTG). Makanya, sejak penelitian ini pertama kali dipresentasikan pada pertemuan internasional di Moskow dan Rio de Janeiro pada musim panas 1971 atas dukungan Club of Rome, mendapat banyak reaksi.
Namun, popularitas The Limits to Growth tidak surut. Sejak diterbitkan menjadi buku sudah terjual lebih dari 30 juta eksemplar. Buku itu diterbitkan hanya empat tahun setelah Bom Populasi Paul Ehrlich yang memperingatkan sebelumnya akan keruntuhan populasi yang akan segera terjadi. Dengan analisis penawaran MIT dan prediksi sarat malapetaka lainnya, keduanya membantu mendorong gerakan lingkungan di era tersebut, dari Greenpeace hingga Earth First!.
Kekinian, menurut pengakuan Herrington, dia marasa penasaran tentang akurasi data sehingga menganalisi ulang studi tahun 1970-an itu. Hasilnya, menurut perempuan yang memiliki gelar ekonometrika dari University of Amsterdam dan master dalam keberlanjutan dari Harvard, pertumbuhan ekonomi dapat berakhir pada akhir dekade ini dan keruntuhan terjadi sekitar 10 tahun kemudian (dalam skenario kasus terburuk).
“Temuan kunci penelitian saya adalah, kita masih memiliki pilihan agar skenario tidak berakhir dengan kehancuran. (Caranya) Dengan inovasi dalam bisnis, bersama dengan perkembangan baru oleh pemerintah dan masyarakat sipil, dan terus memperbarui model simulasi untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan,” ujar Herrington.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Gaya Herrington (40), dalam laman The Guardian yang dipublish pada 25 Juli 2021, mengungkapkan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi yang terhenti pada akhir dekade ini dan runtuh sekitar sepuluh tahun kemudian. Perempuan asal Belanda yang menjabat Director Sustainability Services KPMG dan penasihat Club of Rome, memperkirakan keruntuhan bisa terjadi sekitar tahun 2040.
“Dari perspektif penelitian, saya merasa pemeriksaan terhadap data model berusia puluhan tahun sebagai pengamatan empiris akan menjadi latihan yang menarik. Para ilmuwan MIT mengatakan kami perlu bertindak sekarang untuk mencapai transisi yang mulus dan menghindari (kerugian) biaya,” kata Herrington kepada The Guardian.
Gaya Herrington mengaku skenario keruntuhan masyarakat pada tahun 2040 laporan studi The Limits to Growth (LTG) tahun 1972. Laporan itu berisi tentang pertumbuhan ekonomi dan populasi eksponensial dengan persediaan sumber daya yang terbatas, dipelajari dengan simulasi komputer.
Studi Limits to Growth (LTG) ini menggunakan model komputer World3 untuk mensimulasikan konsekuensi interaksi antara bumi dan sistem manusia. Model ini didasarkan pada karya Jay Forrester dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), seperti yang dijelaskan dalam bukunya World Dynamics.
Model komputer World3 didasarkan pada lima variabel, yaitu populasi, produksi pangan, industrialisasi, polusi, dan konsumsi sumber daya alam tak terbarukan. Pada saat penelitian, semua variabel tersebut meningkat dan diasumsikan terus tumbuh secara eksponensial.
Sedangkan kemampuan teknologi untuk meningkatkan sumber daya hanya tumbuh secara linier. Ini memicu perdebatan para ilmuwan tentang studi Limits to Growth (LTG). Makanya, sejak penelitian ini pertama kali dipresentasikan pada pertemuan internasional di Moskow dan Rio de Janeiro pada musim panas 1971 atas dukungan Club of Rome, mendapat banyak reaksi.
Namun, popularitas The Limits to Growth tidak surut. Sejak diterbitkan menjadi buku sudah terjual lebih dari 30 juta eksemplar. Buku itu diterbitkan hanya empat tahun setelah Bom Populasi Paul Ehrlich yang memperingatkan sebelumnya akan keruntuhan populasi yang akan segera terjadi. Dengan analisis penawaran MIT dan prediksi sarat malapetaka lainnya, keduanya membantu mendorong gerakan lingkungan di era tersebut, dari Greenpeace hingga Earth First!.
Kekinian, menurut pengakuan Herrington, dia marasa penasaran tentang akurasi data sehingga menganalisi ulang studi tahun 1970-an itu. Hasilnya, menurut perempuan yang memiliki gelar ekonometrika dari University of Amsterdam dan master dalam keberlanjutan dari Harvard, pertumbuhan ekonomi dapat berakhir pada akhir dekade ini dan keruntuhan terjadi sekitar 10 tahun kemudian (dalam skenario kasus terburuk).
“Temuan kunci penelitian saya adalah, kita masih memiliki pilihan agar skenario tidak berakhir dengan kehancuran. (Caranya) Dengan inovasi dalam bisnis, bersama dengan perkembangan baru oleh pemerintah dan masyarakat sipil, dan terus memperbarui model simulasi untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan,” ujar Herrington.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(wib)