Bisakah Bulan Keluar dari Orbit Seperti dalam Film Moonfall? Ini Penjelasan Ahli dari NASA

Minggu, 06 Februari 2022 - 16:21 WIB
loading...
Bisakah Bulan Keluar dari Orbit Seperti dalam Film Moonfall? Ini Penjelasan Ahli dari NASA
Dalam film Moonfall diskenariokan ada sebuah kekuatan misterius mengeluarkan Bulan dari orbitnya dan mendorongnya sehingga meluncur menuju Bumi. Foto/Live Science/Courtesy of Lionsgate
A A A
BULAN telah menjadi pendamping dekat atau satelit alami bagi Bumi selama miliaran tahun dan Bulan tetap ada di langit. Dalam film "Moonfall" (Lionsgate, dirilis pada 4 Februari 2022), diskenariokan ada sebuah kekuatan misterius mengeluarkan Bulan dari orbitnya dan mendorongnya sehingga meluncur menuju Bumi.

Gagasan Bulan sebagai megastruktur buatan yang dibangun miliaran tahun lalu oleh alien cerdas berakar kuat di ranah fiksi ilmiah. Tetapi apakah ada objek alami di luar angkasa yang benar-benar dapat mendorong Bulan keluar dari orbitnya?

Dengan puluhan ribu asteroid dan komet yang mengitari tata surya, dapatkah tabrakan dengan batu yang cukup besar mengubah Bulan menjadi proyektil yang bisa menabrak Bumi? Tentu pertanyaan yang menarik dan perlu membaca tentang bagaimana tata surya kita.

Bulan adalah benda padat berbatu yang dikelilingi oleh lapisan gas yang sangat tipis dikenal sebagai eksosfer. Bulan merupakan satelit alami yang terbentuk dalam waktu hampir bersamaan dengan Bumi, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.


Bisakah Bulan Keluar dari Orbit Seperti dalam Film Moonfall? Ini Penjelasan Ahli dari NASA


Bulan terletak sekitar 385.000 kilometer dari Bumi dan memiliki massa diperkirakan lebih dari 81 juta ton (73,5 juta metrik ton). “Berat itu sekitar seperempat ukuran Bumi; jika Bumi seukuran nikel, maka Bulan akan seukuran kacang polong,” menurut NASA dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Minggu (5/2/2022).

Gambar Bulan menunjukkan bahwa permukaannya dipenuhi kawah berbagai ukuran, akibat tumbukan di masa lalu. Itu artinya, sejak lama sudah ada asteroid yang menghantam Bulan, namun Bulan tidak pernah keluar dari orbitnya.

Data dari Pusat Studi Objek Dekat Bumi (Center for Near Earth Object Studies/CNEOS) for NASA's Jet Propulsion Laboratory di Caltech, Pasadena, California, saat ini ada sekitar 28.000 objek dekat Bumi (NEO) dalam jarak 1,3 unit astronomi (120,9 juta mil atau 194,5 juta km).

Objek dekat Bumi diklasifikasikan sebagai ancaman (keterangan NASA), jika berdiameter setidaknya 460 kaki (140 meter). Begitu juga terhadap Bulan, agar dampak tumbukan asteroid dapat mempengaruhi orbit Bulan, maka ukuran asteroid itu setidaknya harus sebesar Bulan itu sendiri.

"Bulan itu besar, jadi harus merupakan objek besar yang menabraknya dengan kecepatan tinggi (agar keluar orbit). Sesuatu yang berdiameter ratusan dan ratusan mil," kata Paul Chodas, manager CNEOS dikutip SINDOnews dari laman Live Science.

Beruntung, di tata surya tidak ada asteroid yang ukurannya mendekati ukuran Bulan. Asteroid terbesar yang diketahui, ukurannya sekitar 70 kali lebih kecil dari Bulan, dan mengorbit (terletak) antara Mars dan Jupiter di sabuk asteroid utama. “Sekitar 112 juta mil (180 juta km) dari Bumi,” kata NASA.


Bisakah Bulan Keluar dari Orbit Seperti dalam Film Moonfall? Ini Penjelasan Ahli dari NASA


Fakta ini mengesampingkan kemungkinan asteroid dari tata surya mampu mendorong dan mengeluarkan Bulan dari orbitnya atau meluncur menabrak Bumi. Bagaimana dengan objek buatan manusia? seperti bagian pendorong roket SpaceX Falcon 9 yang diperkirakan akan menabrak Bulan pada Maret 2022.

Segmen roket yang kehabisan bahan bakar, beratnya sekitar 4,4 ton (4 metrik ton). Booster yang sekarang kosong akan melaju dengan kecepatan sekitar 9.288 km/jam ketika menghantam sisi jauh Bulan pada 4 Maret 2022 pukul 07.25 EST.

Tabrakan itu, menurut laporan The New York Times, akan menghasilkan kawah berukuran diameter sekitar 20 meter. Jadi, tidak ada bahaya tabrakan yang mempengaruhi orbit Bulan, namun CNEOS terus memantau lintasan roket.

"Kami sedang melakukan beberapa perhitungan khusus untuk objek ini. Sangat menarik bagi pesawat ruang angkasa LRO [NASA's Lunar Reconnaissance Orbiter], yang mengorbit bulan dan bisa mengambil gambar kawahnya. Kita bisa mencari tahu lokasinya, memprediksi ke mana harus mencari dan di mana kawah itu akan berada," pungkas Paul Chodas.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1372 seconds (0.1#10.140)