Ilmuwan Temukan Varian Baru Virus HIV Lebih Mematikan dan Lebih Cepat Menular

Senin, 07 Februari 2022 - 11:03 WIB
loading...
Ilmuwan Temukan Varian Baru Virus HIV Lebih Mematikan dan Lebih Cepat Menular
Varian baru penyakit HIV itu ditemukan di Belanda. Tampak virus HIV yang menyerang sel manusia. Foto: dok CDC
A A A
JAKARTA - Ilmuwan menemukan varian baru virus human immunodeficiency virus (HIV) yang lebih agresif, lebih berbahaya, lebih mematikan, dan bahkan lebih cepat menular. Varian itu telah menyebar diam-diam di Belanda selama beberapa dekade, dan para peneliti akhirnya berhasil mengidentifikasinya.

Seperti virus corona, virus HIV yang menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) itu telah bermutasi menjadi banyak varian. Beberapa varian lebih berbahaya dibandingkan yang lain.

Varian yang baru ditemukan, disebut VB, berkembang sekitar dua kali lebih cepat dari inang yang terkait erat.

Individu yang terinfeksi dengan varian VB akan berubah menjadi AIDS dalam dua sampai tiga tahun setelah diagnosis jika mereka tidak menerima pengobatan. Padahal, varian HIV sebelumnya memiliki masa berkembang enam sampai tujuh tahun untuk menjadi AIDS. Demikian hasil penelitian para ilmuwan dalam jurnal Science.



”Kita seharusnya tidak pernah meremehkan potensi evolusi virus,” tulis Joel Wertheim, profesor kedokteran di University of California, San Diego. Joel menyebut bahwa penelitian ini menjadi bukti kontras terkait anggapan yang beredar bahwa semua virus pasti akan berevolusi menjadi jinak. ”Sebaliknya, ada virus-virus yang justru berevolusi menjadi semakin ganas,” imbuh Joel.

Semua varian HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dengan cara yang kurang lebih sama. Virus menempel pada sel CD4 (juga dikenal sebagai sel T), sejenis sel darah putih yang memimpin serangan melawan infeksi, dan menyebabkannya membengkak dan pecah.

Para peneliti menemukan bahwa varian VB meledakkan sel-sel itu dua kali lebih cepat, menyebabkan penurunan fungsi kekebalan yang lebih cepat.

Begitu jumlah CD4 turun di bawah tingkat tertentu, orang tersebut dianggap mengidap AIDS dan oleh karena itu rentan terhadap infeksi yang mengancam jiwa.

Saat mengerjakan proyek BEEHIVE – sebuah inisiatif untuk memahami bagaimana HIV telah dan terus berkembang – peneliti memperhatikan bahwa 17 orang memiliki “viral load” yang sangat tinggi di awal infeksi. Lima belas di antaranya berasal dari Belanda, dan dua lainnya dari Swiss dan Belgia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2598 seconds (0.1#10.140)