Cara Buaya Kawin dan Kapan Buaya Kawin, Unik Loh!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cara buaya kawin dan kapan buaya kawin benar-benar membuat orang penasaran. Karena hewan berdarah dingin ini dikenal sebagai binatang yang setia dan menjadi lambang pernikahan di budaya asli Jakarta.
Ketika memasuki musim kawin, pada umumnya, buaya betina akan menjadi sangat aktif jika telah memasuki masa birahi. Musim kawin buaya berlangsung pada musim panas antara bulan Juli hingga bulan Augustus.
Dikutip dari laman Fauna.id, sebelum proses perkawinan buaya jantan akan memasuki wilayah betina dan menguasai teritorial mereka. Setelah area ditentukan, jantan mendekati betina dengan cara menggosok lembut bagian kepalanya.
Selain itu, buaya jantan akan menggesekkan tubuhnya pada buaya betina dan akan melihat reaksi dari betina tersebut. Jika betina tersebut menerima keberadaan pejantan maka si betina akan mengeluarkan suara tertentu yang dikenali.
Saat proses kawin buaya Jantan akan berbaring di atas punggung betina dan membungkus kaki belakang dan ekornya di bawahnya, sehingga kelamin mereka bersentuhan.
Buaya jantan akan membuahi sel telur betina. Kopulasi atau hubungan intim dilakukan di dalam air dan akan kawin selama beberapa periode.
Buaya betina juga terkenal sangat selektif terhadap pejantannya. Indukan tertentu punya sifat cemburu yang sangat tinggi sehingga tak mungkin mengizinkan betina lain memasuki teritorialnya.
Buaya Muara betina sebelum bertelur mempersiapkan tempat untuk bersarang yang letaknya tidak jauh dari tepi sungai. Si begtina akan mengumpulkan daun dan ranting-ranting untuk bersarang.
Selanjutnya, sang induk membuat lubang dan mengumpulkan lumpur menggunakan kaki belakang dan ekornya. Begitu sarang siap, telur-telur diletakkan dalam sarang tersebut guna melindungi telur dari predator.
Dalam sekali bertelur, betina akan menghasilkan hingga 100 butir telur, tergantung dari jenisnya.
Ketika memasuki musim kawin, pada umumnya, buaya betina akan menjadi sangat aktif jika telah memasuki masa birahi. Musim kawin buaya berlangsung pada musim panas antara bulan Juli hingga bulan Augustus.
Dikutip dari laman Fauna.id, sebelum proses perkawinan buaya jantan akan memasuki wilayah betina dan menguasai teritorial mereka. Setelah area ditentukan, jantan mendekati betina dengan cara menggosok lembut bagian kepalanya.
Selain itu, buaya jantan akan menggesekkan tubuhnya pada buaya betina dan akan melihat reaksi dari betina tersebut. Jika betina tersebut menerima keberadaan pejantan maka si betina akan mengeluarkan suara tertentu yang dikenali.
Saat proses kawin buaya Jantan akan berbaring di atas punggung betina dan membungkus kaki belakang dan ekornya di bawahnya, sehingga kelamin mereka bersentuhan.
Buaya jantan akan membuahi sel telur betina. Kopulasi atau hubungan intim dilakukan di dalam air dan akan kawin selama beberapa periode.
Buaya betina juga terkenal sangat selektif terhadap pejantannya. Indukan tertentu punya sifat cemburu yang sangat tinggi sehingga tak mungkin mengizinkan betina lain memasuki teritorialnya.
Buaya Muara betina sebelum bertelur mempersiapkan tempat untuk bersarang yang letaknya tidak jauh dari tepi sungai. Si begtina akan mengumpulkan daun dan ranting-ranting untuk bersarang.
Selanjutnya, sang induk membuat lubang dan mengumpulkan lumpur menggunakan kaki belakang dan ekornya. Begitu sarang siap, telur-telur diletakkan dalam sarang tersebut guna melindungi telur dari predator.
Dalam sekali bertelur, betina akan menghasilkan hingga 100 butir telur, tergantung dari jenisnya.
(ysw)