Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau
loading...
A
A
A
BURSA - Kurangnya aktivitas baik darat, udara maupun air, selama masa pandemik COVID-19, membuat reruntuhan basilika yang diprediksi berumur 1.600 tahun terlihat kembali dari dasar Danau Iznik di Provinsi Bursa, Turki setelah terakhir terlihat pada 2014 lalu.
Dengan terhentinya aktivitas manusia membuat pencemaran air berkurang, gambar-gambar mencolok yang diambil dari atas menunjukkan gereja bergaya Romawi – yang dikenal sebagai basilika – di bawah perairan Danau Iznik yang sekarang sangat jernih, sebuah badan air yang terletak di wilayah barat laut Turki.
BACA JUGA - Beli Teknologi Double Wishbone, Yamaha Siapkan TMax Roda 3?
Foto-foto diambil setelah otoritas lokal menerbangkan drone di atas danau, dan menunjukkan dinding dan struktur bangunan dengan detail yang menakjubkan. Reruntuhan biasanya tersembunyi di bawah lapisan lumut ganggang. BACA JUGA - Korea Selatan Temukan Jejak Buaya Purba yang Berjalan ala T-Rex
Para pakar Bizantium yang diwakili Profesor Mustafa Sahin sampai sekarang masih melakukan penelitian untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang membangun basilika tersebut. “Mereka memperkirakan, reruntuhan itu adalah bagian dari Gereja St Peters yang pernah disebutkan dalam sejumlah literatur Kristen,” kata Sahin seperti dilansir dari World Bulletin.
Ia menambahkan, belum ada data yang dapat menjelaskan kapan persisnya gereja itu dibangun. Namun, para arkeolog memperkirakan basilika itu setidaknya telah berdiri sejak 500 Masehi.
Para ahli percaya bahwa basilika era Bizantium dibangun untuk menghormati St. Neophytos, seorang suci dan martir yang hidup pada masa Kaisar Romawi Diokletianus dan Galerius.
Neophytos meninggal di tangan tentara Romawi pada 303 M, hanya satu dekade sebelum proklamasi resmi diajukan untuk memastikan toleransi beragama bagi orang Kristen yang tinggal di dalam Kekaisaran Romawi. Şahin percaya gereja dibangun di tempat yang sama di mana Neophytos menemui ajalnya.
Dalam satu lagi peristiwa menarik lainnya, para arkeolog sekarang percaya bahwa basilika bisa menyimpan lebih banyak rahasia yang mengejutkan. Diperkirakan itu bisa saja dibangun di atas kuil kafir Apollo, Dewa Matahari Yunani dan Romawi.
Sesuai The Weather Channel, para peneliti telah menemukan lampu yang sangat tua dan beberapa koin kuno di situs tersebut, yang berasal dari masa pemerintahan Kaisar Antoninus Pius. Ini akan menunjukkan struktur lain yang menarik – dan bahkan lebih tua – terkubur di bawah basilika.
Namun hingga kini belum ada data yang dapat menjelaskan kapan persisnya gereja itu dibangun. Namun, para arkeolog memperkirakan basilika itu setidaknya telah berdiri sejak 500 Masehi.
Dengan terhentinya aktivitas manusia membuat pencemaran air berkurang, gambar-gambar mencolok yang diambil dari atas menunjukkan gereja bergaya Romawi – yang dikenal sebagai basilika – di bawah perairan Danau Iznik yang sekarang sangat jernih, sebuah badan air yang terletak di wilayah barat laut Turki.
BACA JUGA - Beli Teknologi Double Wishbone, Yamaha Siapkan TMax Roda 3?
Foto-foto diambil setelah otoritas lokal menerbangkan drone di atas danau, dan menunjukkan dinding dan struktur bangunan dengan detail yang menakjubkan. Reruntuhan biasanya tersembunyi di bawah lapisan lumut ganggang. BACA JUGA - Korea Selatan Temukan Jejak Buaya Purba yang Berjalan ala T-Rex
Para pakar Bizantium yang diwakili Profesor Mustafa Sahin sampai sekarang masih melakukan penelitian untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang membangun basilika tersebut. “Mereka memperkirakan, reruntuhan itu adalah bagian dari Gereja St Peters yang pernah disebutkan dalam sejumlah literatur Kristen,” kata Sahin seperti dilansir dari World Bulletin.
Ia menambahkan, belum ada data yang dapat menjelaskan kapan persisnya gereja itu dibangun. Namun, para arkeolog memperkirakan basilika itu setidaknya telah berdiri sejak 500 Masehi.
Para ahli percaya bahwa basilika era Bizantium dibangun untuk menghormati St. Neophytos, seorang suci dan martir yang hidup pada masa Kaisar Romawi Diokletianus dan Galerius.
Neophytos meninggal di tangan tentara Romawi pada 303 M, hanya satu dekade sebelum proklamasi resmi diajukan untuk memastikan toleransi beragama bagi orang Kristen yang tinggal di dalam Kekaisaran Romawi. Şahin percaya gereja dibangun di tempat yang sama di mana Neophytos menemui ajalnya.
Dalam satu lagi peristiwa menarik lainnya, para arkeolog sekarang percaya bahwa basilika bisa menyimpan lebih banyak rahasia yang mengejutkan. Diperkirakan itu bisa saja dibangun di atas kuil kafir Apollo, Dewa Matahari Yunani dan Romawi.
Sesuai The Weather Channel, para peneliti telah menemukan lampu yang sangat tua dan beberapa koin kuno di situs tersebut, yang berasal dari masa pemerintahan Kaisar Antoninus Pius. Ini akan menunjukkan struktur lain yang menarik – dan bahkan lebih tua – terkubur di bawah basilika.
Namun hingga kini belum ada data yang dapat menjelaskan kapan persisnya gereja itu dibangun. Namun, para arkeolog memperkirakan basilika itu setidaknya telah berdiri sejak 500 Masehi.
(wbs)