14 Bulan Positif COVID-19, Pria di Turki Alami Kondisi Medis Langka

Kamis, 17 Februari 2022 - 17:07 WIB
loading...
14 Bulan Positif COVID-19,...
Seorang pria Turki Muzaffer Kayasan (56) sudah selama 14 bulan secara terus menerus dinyatakan positif COVID-19. Foto/UPI
A A A
ISTANBUL - Seorang pria Turki berusia 56 tahun sudah selama 14 bulan secara terus menerus dinyatakan positif COVID-19 . Pria bernama Muzaffer Kayasan sudah menjalani 78 kali tes dan pernah menghabiskan waktu selama 9 bulan di rumah sakit setelah dinyatakan positif COVID-19.

Selama 14 bulan Muzaffer Kayasan tidak diizinkan melakukan kontak fisik dengan keluarganya atau keluar rumah. Peraturan di Turki menyatakan bahwa siapa pun yang dites positif harus diisolasi diri selama tujuh hari.

Ini menjadi rekor untuk infeksi COVID-19 berkelanjutan terlama di Turki. Sejak pertama kali dinyatakan positif pada November 2020,Kayasan telah menghabiskan sembilan bulan di rumah sakit dan lima bulan di rumah.



Kayasan mengatakan bahwa kunjungan istri dan putranya dengan tetap mematuhi protokol keselamatan. Dia mengungkapkan kesedihannya karena hanya bisa melihat cucunya melalui jendela.

"Saya sedang melalui masa-masa yang sangat sulit. Pada satu tahap berat badan saya di bawah 50 kilogram. Ini sangat sulit dijelaskan. Itu hampir membunuh saya," katanya dalam laporan video Global News yang diposting ke YouTube yang dikutip SINDOnews dari laman UPI.com, Kamis (17/2/2022).

Dia mengaku ketika pertama kali diberitahu menderita COVID-19 merasa takdir kematiannya sudah tiba. Apalagi dia sudah lama menderita leukemia. “Saya berpikir bahwa ini pasti takdir saya. Ini akan membunuh saya," kata Kayasan.



Sementara itu, anak lelakinya, Gokhan Kayasan, menjelaskan situasi yang dihadapi ayahnya cukup rumit dan mengalami kondisi medis yang langka. "Kami terus mengatakan betapa positifnya dia dan sekarang orang itu menjadi positif (dari COVID) dan tidak dapat kembali menjadi negatif," ucapnya.
14 Bulan Positif COVID-19, Pria di Turki Alami Kondisi Medis Langka


Dr Cagri Buke, spesialis penyakit menular di rumah sakit Taksim di Istanbul, mengatakan tidak dapat melakukan tes kultur virus untuk mengetahui apakah kondisi Muzaffer Kayasan sudah terbebas dari virus COVID-19.

“Kami tidak dapat mengatakan dengan pasti, apakah virus ini masih aktif atau tidak. Namun, ada kemungkinan 99% bahwa virus ini tidak lagi aktif dan karenanya tidak menular," ucapnya

Menurut laporan Mei 2021 oleh The Whitehead Institute, tes positif berulang mungkin disebabkan oleh proses yang disebut transkripsi terbalik. Di mana urutan genetik dari virus berintegrasi ke dalam genom sel inang.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1245 seconds (0.1#10.140)