NASA Tunda Peluncuran Robot Penjelajah Mars

Minggu, 14 Juni 2020 - 06:02 WIB
loading...
NASA Tunda Peluncuran...
Ilustrasi planet planer di Antariksa. FOTO/ Ist
A A A
CALIFORNIA - Mars Rover, robot penjelajah milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) yang akan melakukan perjalanan ke Mars pada 17 Juli 2020, dikabarkan batal menjalankan misinya.

Peluncuran robot yang seukuran dengan mobil rencananya ditunda hingga 20 Juli mendatang. Hal ini diputuskan setelah tim mengatakan diperlukan waktu tambahakan guna memperbaiki masalah dengan peralatan sistem tanah. BACA JUGA - Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau

"Kami perlu waktu tambahan untuk tim memperbaiki masalah dengan peralatan sistem tanah," kata pejabat NASA dikutip laman Space, Sabtu (13/6/2020).

CEO United Launch Alliance, Tory Bruno menjelaskan bahwa masalah ada pada crane yang rusak. Saat ini crane sudah diperbaiki dan roket juga disebut dalam keadaan baik. . BACA JUGA - Beli Teknologi Double Wishbone, Yamaha Siapkan TMax Roda 3?

Sekedar informasi, perusahaan tempatnya bekerja terpilih menjadi penyedia roket Atlas V yang terlibat dalam pengiriman robot.

Sebenarnya masih ada waktu untuk melunurkan rover hingga 11 Agustus. Namun lewat dari periode tersebut, peluncuran rutin per 26 bulan tidak bisa dilakukan, karena lewat dari 11 Agustus, posisi Mars dan Bumi akan sulit dalam melakukan pengiriman kendaraan peneliti.

Robot beroda enam itu direncanakan mendarat di Jezero Crater yang memiliki lebar 45 kilometer, pada 18 Februari 2021.

Wilayah tersebut merupakan bekas sungai dan delta pada miliaran tahun yang lalu, yang konon menyimpan tanda-tanda kehidupan kuno.

Misi Mars NASA 2020 juga akan melakukan penelitian terhadap lingkungan Mars dan sejumlah tugas lainnya. Salah satu yang dilakukan adalah, instrumen robot akan menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars yang didominasi karbon dioksida.

Di dalam tubuh Rover juga terdapat helikopter kecil, yang akan dilepaskan untuk melakukan penerbangan singkat di Mars.

Helikopter kecil itu bernama Ingenuity, yang akan melakukan eksplorasi udara. Meski akan melakukan penerbangan dalam waktu singkat di udara tipis, perannya memiliki pengaruh yang cukup besar.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0973 seconds (0.1#10.140)