Radiasi Sinar Matahari Mampu Bersihkan 17% Tumpahan Minyak di Laut
loading...
A
A
A
MASSACHUSETTS - Sinar matahari memainkan peran yang lebih besar dalam membersihkan tumpahan minyak di atas permukaan laut. Sinar matahari telah membantu menghilangkan sebanyak 17 persen minyak yang melapisi tumpah di perairan Teluk Meksiko dari Deepwater Horizon pada 2010.
Dikutip SINDOnews dari laman Sciencenews, Senin (21/2/2022), ketika sinar matahari menyinari tumpahan minyak di laut, dapat memulai rantai reaksi kimia, mengubah minyak menjadi senyawa baru. Melalui reaksi fotodisolusi dapat meningkatkan senyawa baru dari minta mudah larut dalam air laut.
Untuk mendapatkan data lebih detail, ahli kimia lingkungan Danielle Haas Freeman dan Collin Ward, dari Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts, Amerika Serikat (AS), melakukan pengujian dengan sampel minyak Macondo dari tumpahan Deepwater Horizon.
Sampel minyak ditaruh pada cakram kaca dan menyinarinya dengan cahaya menggunakan LED yang memancarkan panjang gelombang seperti sinar matahari. Kemudian secara kimia menganalisis minyak yang diiradiasi untuk melihat berapa banyak yang diubah menjadi karbon organik terlarut.
Faktor terpenting dalam fotodisolusi, para peneliti, adalah ketebalan lapisan dan panjang gelombang cahaya. Berapa lama minyak terkena cahaya tidak begitu penting.
Panjang gelombang yang lebih panjang (menuju ujung merah spektrum) melarutkan lebih sedikit minyak. Mungkin karena lebih mudah dihamburkan oleh air, daripada panjang gelombang yang lebih pendek.
Para peneliti memperkirakan iradiasi membantu melarutkan 3 hingga 17 persen minyak permukaan dari tumpahan Deepwater Horizon. Fakta itu sebanding dengan proses seperti penguapan dan terdampar di garis pantai.
Bagaimana dampak senyawa yang dihasilkan sinar matahari terhadap ekosistem laut, belum diketahui. Meskipun tim tidak secara khusus menguji perbedaan musiman, simulasi komputer berdasarkan data laboratorium menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut, serta susunan kimiawi minyak, juga berpengaruh dalam proses fotodisolusi.
Dikutip SINDOnews dari laman Sciencenews, Senin (21/2/2022), ketika sinar matahari menyinari tumpahan minyak di laut, dapat memulai rantai reaksi kimia, mengubah minyak menjadi senyawa baru. Melalui reaksi fotodisolusi dapat meningkatkan senyawa baru dari minta mudah larut dalam air laut.
Untuk mendapatkan data lebih detail, ahli kimia lingkungan Danielle Haas Freeman dan Collin Ward, dari Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts, Amerika Serikat (AS), melakukan pengujian dengan sampel minyak Macondo dari tumpahan Deepwater Horizon.
Sampel minyak ditaruh pada cakram kaca dan menyinarinya dengan cahaya menggunakan LED yang memancarkan panjang gelombang seperti sinar matahari. Kemudian secara kimia menganalisis minyak yang diiradiasi untuk melihat berapa banyak yang diubah menjadi karbon organik terlarut.
Faktor terpenting dalam fotodisolusi, para peneliti, adalah ketebalan lapisan dan panjang gelombang cahaya. Berapa lama minyak terkena cahaya tidak begitu penting.
Panjang gelombang yang lebih panjang (menuju ujung merah spektrum) melarutkan lebih sedikit minyak. Mungkin karena lebih mudah dihamburkan oleh air, daripada panjang gelombang yang lebih pendek.
Para peneliti memperkirakan iradiasi membantu melarutkan 3 hingga 17 persen minyak permukaan dari tumpahan Deepwater Horizon. Fakta itu sebanding dengan proses seperti penguapan dan terdampar di garis pantai.
Bagaimana dampak senyawa yang dihasilkan sinar matahari terhadap ekosistem laut, belum diketahui. Meskipun tim tidak secara khusus menguji perbedaan musiman, simulasi komputer berdasarkan data laboratorium menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut, serta susunan kimiawi minyak, juga berpengaruh dalam proses fotodisolusi.
(wib)