Ini yang Harus Dilakukan Jika Pilot Tetap Nekat Melewati Langit Ukraina dan Rusia

Senin, 21 Februari 2022 - 13:12 WIB
loading...
Ini yang Harus Dilakukan...
Pilot dan Copilot saat nekat melewati langit Ukraina dan Rusia. FOTO/ IST
A A A
KIEV - Konflik antara Rusia dan Ukraina yang sudah berada di ambang perang, membuat dunia pernerbangan menjadi ketar-ketir. Jatuhnya pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines (MAS) nomor penerbangan MH17 di perbatasan Ukraina-Rusia 2014 lalu menjadi alasanya dunia penerbangan untuk menghindari langit Rusia dan Ukraina.



Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mencatat adanya peningkatan ketegangan di antara Rusia dan Ukraina, yang berpotensi mengakibatkan pertempuran lintas batas tanpa informasi dan peningkatan aktivitas militer.

Untuk itu FAA mendesak maskapai agar "sangat berhati-hati" karena adanya potensi risiko keselamatan penerbangan, seperti dikutip Reuters.

Selain itu, FAA menyebutkan, maskapai penerbangan harus memberikan pemberitahuan kepada pihaknya setidaknya 72 jam sebelum penerbangan ke wilayah tersebut.

Ukraina mengatakan siap menanggung kewajiban keuangan untuk keselamatan penerbangan di wilayah udara negara itu. Maskapai lain berpeluang mengikuti jejak KLM karena naiknya biaya asuransi.

Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Kirill Tymoshenko mengatakan, pada akhir pekan bahwa negara itu bersedia menanggung sebagian biayanya.

Dia menulis dalam sebuah postingan di Facebook:

"Ukraina siap membuat komitmen keuangan untuk keselamatan pesawat di langit Ukraina,"

"Untuk menjamin keselamatan penerbangan, pemerintah hari ini memutuskan untuk mengalokasikan dana dari Dana Cadangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ke Kementerian Infrastruktur. Penjaminan akan diberikan kepada perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, perusahaan leasing, dan maskapai penerbangan."

Pasukan dan perangkat keras Rusia mulai tiba di Belarus pada pertengahan Januari, dengan sekitar 30.000 pasukan tempur diperkirakan akan berpartisipasi dalam latihan yang dikenal sebagai “Allied Resolve”.

Dikutip Al Jazeera, dua batalyon sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 dan 12 jet tempur Sukhoi Su-35 juga telah ditempatkan.

NATO menyebutnya sebagai pengerahan terbesar ke Belarus sejak Perang Dingin dan itu terjadi ketika Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara dan perangkat keras militer di wilayah sekitar perbatasan Ukraina dan di Krimea yang dicaplok.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1198 seconds (0.1#10.140)