Ilmuwan Yakin Selangkah Lagi Manusia Bisa Hidup di Bulan

Minggu, 27 Februari 2022 - 23:52 WIB
loading...
Ilmuwan Yakin Selangkah...
Sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris sedang mengerjakan teknologi yang mengubah material bulan menjadi oksigen untuk mendukung kehidupan. Foto/dok
A A A
LONDON - Sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris sedang mengerjakan teknologi yang dapat membuka jalan bagi manusia untuk hidup di bulan . Teknologi ini nantinya mampu mengubah material bulan menjadi oksigen untuk mendukung kehidupan.

Dilansir Daily Mail, Minggu (27/2/2022), Thales Alenia Space telah mendapatkan kontrak dari Badan Antariksa Eropa untuk membuat mesin yang bisa mengekstrak oksigen dari material yang ada di bulan.

Proyek ini akan diluncurkan ke luar angkasa dalam dua tahun ke depan. Rencananya, pesawat ruang angkasa tak berawak akan mengambil batu bulan dan memasukkannya ke dalam alat tersebut.



Selanjutnya, batu bulan itu dihancurkan menjadi debu dan ditekan menjadi tablet. Para ahli percaya pemanasan tablet ini akan memicu pelepasan oksigen yang akan disimpan dalam tangki khusus untuk digunakan di masa depan.

Jika proyek ini sukses, itu bisa meletakkan dasar bagi para astronot untuk mendirikan stasiun luar angkasa di bulan untuk pertama kalinya.

Kepala Kantor Teknik di Thales Alenia Space, Roger Ward mengatakan, pihaknya akan menyediakan oksigen ke stasiun penelitian bulan berawak di masa depan.

"Kami ingin memiliki stasiun penelitian di bulan, seperti stasiun penelitian di Antartika yang permanen," katanya.

Langkah ini dilakukan di tengah lonjakan minat pada eksplorasi ke bulan', didorong oleh booming industri luar angkasa yang dipelopori oleh miliarder Jeff Bezos, Elon Musk, dan Richard Branson.



Mr Ward mengatakan, dulu menempatkan orang di Bulan adalah tantangan besar. Tapi nanti itu akan menjadi hal rutin dalam beberapa tahun ke depan.

"Komersialisasi ruang berarti bahwa kita harus sampai pada titik di mana pergi ke Bulan hal yang biasa," katanya.

Thales Alenia Space adalah perusahaan patungan antara Thales milik Prancis dan Leonardo milik Italia. Thales memiliki situs di Bristol, Belfast dan Oxfordshire.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1916 seconds (0.1#10.140)